Mengingat RW02 Kelurahan Krukut ada puluhan orang yang sudah terpapar dan sampai saat ini masih terus dicari warga yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.
Warga yang menjalani swab antigen, maka hasilnya bisa langsung diketahui, jika positif maka akan dilakukan swab PCR.
Namun, ada juga warga yang langsung dilakukan swab PCR, tapi hasilnya harus menunggu tiga sampai lima hari kerja.
"Jadi warga karantina bisa langsung datang ke sini dan melakukan swab. Di sini warga swab dua kali, swabnya antigen dan PCR," kata dia.
Dokter Wahyu mengaku sudah terbiasa dengan zona merah, sehingga ia tidak merasa takut terpapar.
Karena bagi dirinya adalah penerapan prokes yang ketat dan APD menjadi kunci utama terhindari dari paparan Covid-19.
Apalagi, wilayah RW02 sudah dilockdown dan syarat utama keluar masuk di sana adalah hasil swab antigen atau PCR.
Karena kalau masih ada warga yang positif, maka tracing dan testing di RW02 Kelurahan Krukut belum dilakukan secara maksimal.
"Bedanya jadi lebih aware kalau ada yang positif berartikan masih ada yang belum terskrining dari area ini. Kalau di area lockdown kan, tes ini sebagai syarat keluar masuk area lokdown," ucapnya.
Sementara itu, Septi melanjutkan, sejak 10 Januari lalu, dirinya sudah bertugas mentracing dan testing warga RW02 Kelurahan Krukut, Jakarta Barat.
Septi mengaku, sejak ada warga yang terpapar Covid-19 wilayah tersebut menjadi sepi.
"Di area lockdown ini warganya ada yang positif, sebagian ada yang isoman di rumah, wilayahnya jadi sepi, dan mereka diharuskan rapid mandiri selama menunggu PCR keluar," tuturnya.
Baca juga: 67 Warga Krukut Positif Covid-19, 45 Dibawa ke Wisma Atlet, 20 Isoman di Rumah, Sisanya di RS
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Tinjau Penerapan Micro Lockdown 14 RT di Krukut, Jakarta Barat
Dari pengamatan Septi, ada beberapa warga yang cemas ketika mengetahui pemukiman rumahnya masuk zona merah dan di lockdown.
Sehingga ada beberapa warga yang ingin mencoba melakukan swab antigen atau PCR.