TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait anggota TNI AD yang dikeroyok hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara.
Jenderal Andika Perkasa mengatakan, tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan penyidik Polres Jakarta Utara.
Meski begitu, ia menegaskan, pihaknya tidak akan intervensi terhadap proses hukum.
"Kita akan kawal. Jadi untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (18/1/2022).
"Kami terus memonitor, tapi kami tetap tidak intervensi, karena jangan sampai," jelasnya.
Baca juga: Sedang Terapi Kesehatan di Jakarta, Anggota TNI yang Ditusuk Hingga Tewas Berasal dari Garut
Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Terkait Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI di Muara Baru
Andika mengungkapkan, tiga terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI AD sudah ditangkap.
Ia pun akan mengawal kasus ini dan berharap ada keadilan.
"Sejauh ini, kelihatannya sudah ada kemajuan. Sudah ada tiga yang ditangkap."
"Kami tinggal tunggu perkembangan," kata Andika Perkasa.
"Intinya kami juga ingin ada keadilan, karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan TNI AD dan secara umum menyebabkan orang lain tewas," terang dia.
Baca juga: Polisi Kembali Tangkap 2 Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI di Muara Baru
Baca juga: Kronologi Lengkap Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Muara Baru Jakarta Utara
Polisi Tangkap Pelaku
Diberitakan TribunJakarta.com, Senin (17/1/2022), polisi telah menangkap pelaku yang menganiaya anggota TNI AD hingga tewas.
Seorang pelaku pengeroyokan TNI AD ditangkap pada Minggu (16/1/2022) malam.
Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, pelaku yang ditangkap merupakan anggota kelompok yang mengeroyok korban.
Polisi belum mengungkap identitas pelaku.
Namun, polisi masih mengejar para pelaku lainnya.
Baca juga: Update Kasus Pengeroyokan Terhadap Anggota TNI hingga Tewas: Cerita Saksi hingga 1 Pelaku Ditangkap
Baca juga: Pelaku yang Menganiaya Anggota TNI hingga Tewas di Penjaringan Masih Jalani Pemeriksaan Intensif
Kronologi Anggota TNI Tewas Dikeroyok
S (23), anggota TNI AD yang tewas ditusuk di Waduk Pluit, Minggu (16/1/2022) dini hari, itu berasal dari Garut, Jawa Barat.
Korban merupakan anggota di Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 303 Garut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Wibowo mengatakan, sebelum tewas ditusuk, korban sedang berada di Jakarta untuk kepentingan terapi kesehatan.
Korban awalnya sedang ngopi bersama dua rekannya di sebuah warung dan didatangi para pelaku.
Awalnya, pelaku sempat menanyakan kepada S terkait asal daerahnya.
Karena tidak dijawab, pelaku kesal dan memukul korban hingga terjadilah perkelahian.
Pada saat perkelahian tersebut, pelaku menusuk korban hingga meninggal dunia.
"Kita sudah amankan tiga orang. Satu sudah dijadikan tersangka, dua orang hanya sebagai saksi," ujarnya di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (17/1/2022), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Jokowi hingga Panglima TNI Dukung Kasus Dugaan Korupsi Satelit Kemhan Dibawa ke Peradilan Pidana
Baca juga: Anggota TNI AD Tewas Jadi Korban Pengeroyokan di Penjaringan, Polisi Tangkap Satu Pelaku
Satu dari tiga orang yang diamankan berinisial R.
Sedangkan, pelaku utama dalam kasus ini ialah seorang pria berinisial B.
Polisi masih mengejar B yang berperan memukul dan menusuk anggota TNI tersebut hingga tewas.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Siti Anisa Handayani/Gerald Leonardo Agustino)