TRIBUNNEWS.COM, KALIDERES - Seorang warga Jalan Lingkungan III, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat bernama Ulmiatun (35) dievakuasi oleh Banser menggunakan perahu karet pada Kamis (20/1/2022).
Bersama anaknya yang masih berusia empat bulan, Ulmiatun harus mengungsi ke Musala Al Hidayah.
Sebab rumahnya mengalami kebanjiran sekira satu meter di bagian luar dan di dalamnya 120 cm.
"Saya kebanjiran dari Senin (17/1/2022) lalu," kata dia.
Baca juga: Hujan Sebabkan Jakarta Banjir, Sindiran PSI Hingga Anies Ucap Syukur: Kerja Cepat Membuahkan Hasil
Pada Rabu (19/1/2022) kemarin, ia akhirnya bersama suami dan anaknya mengungsi ke musala.
Pasalnya, airnya terus mengalami kenaikan dan ia takut anaknya terkena penyakit kulit jika bertahan di dalam rumah.
Apalagi, kasur yang menjadi tempat tidurnya langsung ke lantai tidak ada ranjang tinggi.
"Iya jadi jualan juga saya, akhirnya ngungsi sama suami," jelas dia.
Ia berharap ada bantuan dari Pemerintah selama mengungsi di musala supaya tetap dalam keadaan sehat.
Karena Ulmiatun membutuhkan selimut, makanan, popok bayi, susu bayi dan makanan untuk anaknya.
"Ya kemarin cuma dikasih nasi kotak doang sama pemerintah," terang dia.
Ia berharap, Pemerintah dapat menanggulangi banjir di wilayah rumahnya karena bencana ini terjadi setiap tahun.
Tapi menurut Ulmiatun, tahun ini yang lebih parah lantaran lama surutnya dan air terus menggenai pemukiman rumahnya.
"Biasanya cuma sehari surut, kalau ini parah enggak surur-surut, ya supaya enggak ada banjir saja harapannya," ujar dia.
Sebelumnya, Warga di Jalan Lingkungan III, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat masih terendam banjir setinggi 100 cm pada Kamis (20/1/2022).
Puluhan rumah di sana terendam banjir sejak Senin (17/1/2022) siang dan banjir sampai ke jalan raya.
Meski rumahnya terendam, warga bernama Siti Rohaya tidak ingin mengungsi karena takut ada maling masuk.
"Waktu hari Selasa itu dalam rumah sebetis (30 cm), di jalanan sudah 120 cm (sepinggang)," ujar dia.