TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus guru ngaji di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor buat gempar warga.
Bagaimana tidak, ES nyaris jadi korban amukan warga yang kesal karena ulah bejatnya mencabuli lima gadis kecil.
Ratusan warga datang menggeruduk dan merusak rumah ES.
Perusakan terhadap rumah guru ngaji itu terjadi, Rabu (19/1/2022), malam.
Saat ini, ES telah ditahan di Polres Bogor dan menjalani proses hukum.
Dari hasil penyelidikan dan pengakuan ES, terungkap jurus yang dilakukan ES untuk mencabuli para korban.
Iming-iming Uang Rp 3 Ribu
Polres Bogor telah melakukan penahanan terhadap ES (54), pria pelaku pencabulan kepada lima anak murid pengajian di bawah umur.
ES ini menurut polisi merupakan buruh harian lepas, suami seorang guru ngaji di wilayah Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan bahwa tersangka memanfaatkan situasi ketika anak-anak selesai mengaji.
Baca juga: Amarah Warga Tak Terbendung, Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli 5 Anak Didiknya Dirusak
Pelaku mengiming-imingi korban dengan uang sebesar Rp 3 ribu.
Ketika itu, awalnya salah satu korban RF (9) sedang bersih-bersih ruangan setelah selesai mengaji.
"Kemudian dihampiri oleh Tersangka ES mengatakan kepada RF dan memberi uang Rp3.000," terang AKP Siswo D.C. Tarigan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/1/2022).
Didoakan Jadi Anak Pintar
Siswo menjelaskan, pelaku mengatakan kepada korban, ‘mau pintar gak? Kalau mau keluarin lidahnya.'
Dikarenakan takut, akhirnya RF menuruti apa yang diminta ES.
Si pelaku ES pura-pura melakukan pembacaan doa anak cepat cepat pintar sambil melakukan pencabulan.
"Sambil mengatakan didoakan akan menjadi anak pintar," kata Siswo.
Korban Cerita ke Orang Tuanya
Setelah korban RF pulang mengaji, korban bercerita kepada ibunya.
Mengetahui hal tersebut, ibunya menanyakan kepada orang tua yang lain yang ikut mengaji di rumah ES dan ternyata ada korban lainnya yaitu NK (8), DAL (8), MU (7) dan AA (9).
"Pelaku melancarkan aksinya kepada korban sebanyak 5 anak dengan waktu yang berbeda dan pada saat sendiri," katanya.
Baca juga: Covid-19 Mengganas, DKI Sumbang Kasus Harian Tertinggi, 5 Wilayah Zona Merah dan Micro Lockdown
Atas kejadian tersebut, orang tua korban melaporkan ke Ketua RT dan tokoh masyarakat sekitar.
Selanjutnya tersangka ES diamankan di rumah kepala desa lalu diserahkan ke Polsek Ciampea.
Keterangan Kepala Desa
Sementara itu, Kepala Desa setempat membenarkan bahwa telah mendapat laporan dari warga terkait adanya kasus asusila yang dilakukan guru ngaji di wilayahnya.
"Sebelumnya saya mendapat laporan tentang adanya massa yang mendatangi rumah guru ngaji," paparnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ratusan orang mendatangi seorang guru ngaji yang berasal dari Pasar Rebo, Jakarta Timur ini.
"Mereka mendapatkan laporan bahwa salah seorang anak didik telah dicium dan diraba oleh sang guru ngaji yang berinisial ES," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Bekasi Tangkap Seorang Ayah yang Tega Setubuhi Putri Tirinya hingga 10 Kali
Kepala Desa membeberkan bahwa dari hasil pendalaman kasus, pelaku mengakui bahwa telah melakukan perbuatan asusila dengan jumlah korban lebih dari satu.
"Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata tidak hanya satu anak yang menjadi korban pencabulan, justru ada lima hingga enam orang , ujarnya.
Kepala Desa Kawal Kasus Guru Ngaji Cabul
Dugaan kasus pencabulan yang dilakukan seorang guru ngaji di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, telah dilimpahkan ke unit PPA Polres Bogor.
Kepala Desa setempat menegaskan akan mengawal kasus dugaan pencabulan tersebut hingga tuntas.
"Saat ini dugaan kasus pencabulan ini masuk unit PPA Polres Bogor," ujarnya, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (20/1/2022).
Lebih lanjut, Kepala Desa mengaku tengah mendampingi korban untuk dimintai keterangan secara mendetail.
"Saya saat ini juga masih di Polres Bogor, saya akan mengawal dan memberikan pendampingan kepada para korban," tegasnya.
Baca juga: Pemulung di Bekasi Tega Cabuli Remaja Pria di Toilet Umum, Korban Diberi Uang Rp 2 Ribu
Terkait upaya menghilangkan trauma pada korban, dia menegaskan bahwa akan terlebih dahulu fokus mengawal kasus tersebut.
"Untuk sementara, karena masih berproses saya melakukan pendampingan aja," ungkapnya.
Jumlah Korban Bisa Bertambah
Korban perbuatan asusila oknum guru ngaji tersebut rata-rata usianya masih di bawah umur.
"Korban pencabulan oleh guru ngaji tersebut, rata-rata usia 9 tahun, saat ini guru ngaji tengah menjalani pemeriksaan pihak Polres Bogor," ujar Kepala Desa setempat saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Kamis (20/1/2022).
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa jumlah korban bisa bertambah mengingat pelaku memiliki jumlah murid yang cukup banyak.
Baca juga: Polisi Beri Pendampingan pada Korban Rudapaksa Kuli Bangunan di Pamulang
"Kemungkinan bertambah satu atau dua. Karena pengajian muridnya pasti sekira 30 orang lebih. Saat ini yang baru melapor 5 orang," jelasnya.
Terkait identitas guru ngaji, dia membeberkan, pelaku merupakan warga pendatang yang menetap di wilayahnya.
"Dia pendatang dari Cihideung Udik. Tapi, domisili di sini sudah 20 tahun," katanya. (tribun network/thf/TribunnewsBogor.com)