TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makin hari jumlah kasus positif covid-19 siswa dan guru makin bertambah.
Begitu juga dengan jumlah sekolah yang ditutup, terkini di DKI ada 90 sekolah yang sempat ditutup sementara.
Hal itu dampak temuan kasus aktif di sekolah.
Di tengah ganasnya penyebaran Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di ibu kota tetap berjalan.
Berbeda dengan Kota Tangerang yang langsung menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena naiknya angka Covid-19.
135 Siswa dan Guru Tepapar Covid-19, 90 Sekolah di Jakarta Ditutup
Jumlah sekolah yang ditutup akibat adanya temuan kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, hingga kini ada 90 sekolah yang sempat ditutup akibat penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona ini.
"Total sekolah yang ditemukan kasus positif ada 90," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Covid-19 dan BOR Pasien Meningkat, PTM Dihentikan, Sekolah di Kota Tangerang Kembali PJJ
Mayoritas sekolah yang ditutup berada di Jakarta Timur, jumlahnya mencapai 42 sekolah.
Kemudian, Jakarta Selatan ada 31 sekolah, Jakarta Barat 9 sekolah, Jakarta Pusat 5 sekolah, dan Jakarta Utara 3 sekolah.
"Total ada 135 kasus Covid-19 yang ditemukan di 90 sekolah ini. Rinciannya, siswa ada 120, guru 9, dan tenaga pendidik 6," ujarnya.
Walau demikian, sebagian besar sekolah yang sempat ditutup itu kini kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"Untuk sekolah yang masih ditutup hingga saat ini jumlahnya ada 23," kata Ariza.
Baca juga: Ganasnya Covid-19: DKI Tambah 2000 Kasus, 9 Orang Meninggal, di Tangsel 1000 Lebih Warga Terpapar
Berikut daftar 90 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19:
Jakarta Barat
1. SMK PGRI
2. TK Kinderfield
3. TK Kinderland School
4. SMPN 105
5. SMPN 229
6. SMPN 274
7. SMAN 16
8. SMAN 78
9. SMAS 1 KRISTEN BPK PENABUR
Jakarta Pusat
10. SD SDS KRISTEN BETHEL
11. SMA Kanisius
12. SMK DA Sekesal Jakarta
13. SD KRISTEN SAINT JOHN
14. SD SANTO MIKAEL
Jakarta Selatan
15. TK AISYIYAH
16. TK Islam Al Jabr
17. TK Kinderland Jakarta Selatan
18. SD Bunayya Islamic School
19. SD Islam AL Jabr
20. SDI Azhari Lebak Bulus
21. SMP ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU
22. SMP Negeri 226
23. SMP NEGERI 85 JAKARTA
24. SMA Cenderawasih I
25. SMA Islam Al Jabr
26. SMAN 34 JAKARTA
27. SMAN 86 JAKARTA
28. SMKS Kharismawita 1 Jakarta
29. PKBM PKBM Candradimuka Special Needs
30. TK Al Azhar 2
31. TK Kinderland School
32. TPAN RA KARTINI
33. SD KRAMAT PELA 07
34. SDN TEBET TIMUR 01
35. SMA NEGERI 3 JAKARTA
36. SMA NEGERI 55 JAKARTA
37. SMA NEGERI 70 JAKARTA
38. SMA Negeri 8
39. SMA SUMBANGSIH
40. SMP ADIK IRMA
41. SMP Negeri 115 Jakarta
42. SMP NEGERI 141 JAKARTA
43. SMP NEGERI 227 JAKARTA
44. SMP Negeri 265 Jakarta
45. SMPN 13 JAKARTA
Jakarta Timur
46. TKIT Nur Insan Cendekia
47. SD ISLAM At Taubah
48. SD Laboratorium Jakarta
49. SD Negeri Kampung Melayu 01 Pagi
50. SDIT Ibnu Sina
51. SDN Duren Sawit 18 Pagi
52. SDN MALAKA JAYA 06 PAGI
53. SDN UTAN KAYU SELATAN 05
54. SDS Kristen 4 PENABUR
55. SMP IT AR-RUDHO
56. SMP KRISTEN 5 BPK PENABUR
57. SMPN 199
58. SMA Budhaya II Santo Agustinus
59. SMA Diponegoro
60. SMA GLOBAL MANDIRI JAKARTA
61. SMA MUHAMMADIYAH 11 JAKARTA
62. SMA Muhammadiyah 12 Jakarta
63. SMAN 12 JAKARTA
64. SMAN 22 Jakarta
65. SMAN 44 JAKARTA
66. SMAN 99 Jakarta
67. PKBM PKBM Amanah Bunda Tahfidz School
68. TK Kidea, Jl. Dewi Sartika
69. SD EMIISc Jakarta
70. SDIT DARUL MA'ARIF ISLAMIC SCHOOL
71. SDN Kelapa Dua Wetan
72. SDN Setu 01
73. SDN SUSUKAN 04 PAGI
74. SDS Ignatius Slamet Riyadi II
75. SDS SANTO MARKUS I
76. SDS SANTO MARKUS II
77. SMP Negeri 174
78. SMP PERGURUAN ADVENT XV
79. SMA ACS JAKARTA
80. SMA BUDHI WARMAN 1
81. SMA GLOBAL ISLAMIC SCHOOL
82. SMA SMA KATOLIK NUSA MELATI 1
83. SMA PKP
84. SMAN 67 JAKARTA
85. SMAS USWATUN HASANAH
86. SMKN 24 Jakarta
87. SMKN 51 Jakarta
Jakarta Utara
88. TK TZU CHI
89. SDN WARAKAS 01
90. SMAN 40 JAKARTA
Hentikan PTM, Kota Tangerang Kembali PJJ
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, penghentian PTM tersebut dilakukan berdasar hasil evaluasi pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Dimana terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19 beserta varian Omicron di Kota Tangerang.
"Hasil dari evaluasi bersama dengan Dinas Kesehatan maka diputuskan kembali menutup PTM dan kembali menerapkan PJJ di semua TK, SD, dan SMP di Kota Tangerang," ujar Jamaluddin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Selasa (25/1/2022).
"Penerapan PJJ ini kita lakukan, demi kesehatan dan keselamatan anak-anak dan warga sekolah lainnya, melihat kasus Covid-19 yang kembali meningkat," imbuhnya.
Baca juga: Suami di Tangerang Bacok Istri Pakai Golok Gara-gara Disuruh Pasang Selang Gas
Jamaluddin menerangkan, penghentian PTM dilakukan lantaran khawatir akan munculnya klaster baru Covid-19 di lingkungan sekolah.
Sebab hingga saat ini terdapat dua sekolah di Kota Tangerang yang ditutup lantaran positivity rate berada di atas lima persen, setelah dilakukan tracing secara acak oleh Dinkes Kota Tangerang.
"Jika PTM terus dilanjutkan, kita khawatir akan menimbulkan klaster-klaster yang baru, karena sejauh ini sudah ada dua sekolah yang ditutup karena positivity rate-nya di atas lima persen," ungkapnya.
"Makanya agar anak-anak dan semuanya tetap dalam kondisi sehat, makanya kita terapkan kembali PJJ," sambungnya.
Kendati demikian, Jamaluddin enggan menyebutkan tingkatan sekolah yang ditutup dengan alasan positivity rate rendah tersebut.
Ia hanya menyebut, sekolah tersebut berada di kawasan Ciledug dan Larangan.
"Sekolah yang ditutup sudah ada dua, yaitu di Ciledug dan di Larangan," terangnya.
Baca juga: PTM 100 Persen di Tangerang Dihentikan, Wagub Ariza Sebut Penghentian PTM DKI di Kemendikbudristek
Sebelumnya Pemkot Tangerang juga sudah mengurangi kapasitas PTM dengan hanya 50 persen dengan alasan yang sama, sejak Senin (24/1/2022) kemarin.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) di lingkungan instansi pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
"Sesuai dengan arahan dari Pak Presiden RI, kita akan mengoptimalkan untuk mengurangi mobilisasi masyarakat dengan menerapkan Work From Home (WFH)," kata Wali kota Tangerang, Arief Wismansyah.
"Saya juga meminta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengatur pegawainya yang WFH dan WFO. Jadi nanti semua kantor-kantor yang masuk pegawainya hanya 50 persen, kembali seperti dulu yang pernah dilakukan," pungkas Arief Wismansyah. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)