News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Niat Cari Kucing, Remaja di Bekasi Disangka Maling, Dihajar Membabi Buta hingga Tewas di Tempat

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi jenazah

TRIBUNNEWS.COM, TARUMAJAYA - Maksud hati mencari kucingnya yang hilang, remaja di Bekasi malah menjemput ajal.

Luthfi Erlangga Hafidz alias LEH (17) dituduh maling, gegara mencari kucingnya tengah malam.

Korban dianiaya secara membabi buta oleh kelompok pelaku hingga tewas di tempat.

Peristiwanya terjadi pada Minggu (6/2/2022) dini hari lalu.

Baca juga: Mayat Misterius di Kampung Pisang Cibinong Buat Geger, Ditemukan Meringkuk, Dibungkus Layaknya Paket

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, kejadian ini diduga merupakan aksi main hakim sendiri lantaran korban disangka maling.

"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022).

Kronologi

Malam petaka itu datang pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Korban keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.

Korban keluar rumah berniat mencari kucingnya yang hilang.

Sambil berkendara di malam hari, LEH berkeliling hingga keluar komplek perumahannya.

"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Edy.

Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling.

Korban yang kebingungan tak bisa berbuat banyak.

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno di Mapolsek Tarumajaya , Polres Metro Bekasi, Selasa (14/9/2021)

Korban Sempat Cekcok dengan Kelompok Pelaku

Sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.

"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap Edy.

Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala LEH yang pada saat itu berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.

"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya.

Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, semangatnya untuk menyelamatkan diri terus berkobar.

Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit. Sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor.

"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar Edy.

Melihat Korban Tak Berdaya, Kelompok Pelaku Kabur

Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa.

Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong.

"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.

Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya.

"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.

Ilustrasi (Net)

Empat Pelaku Diciduk

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, jasad LEH pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB.

"Korban mengalami luka bacok akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala, mengakibatkan meninggal dunia," kata Edy.

Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan reserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Menkes Ingatkan Kota Bekasi Harus Hati-hati, Perang Lawan Omicron Pakai Masker dan Cepat Vaksin

"Kami sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.

Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya pemuda berinisial LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron.

"Tim kami masih menyebar di lapangan, kita masih akan dalami kasus ini agar terungkap seterang-terangnya," tegas Edy

Ketegaran ayah korban

Abdul Hafidz, orang tua korban mengatakan, sempat tersiar kabar anaknya keluar rumah pada dini hari sekira pukul 00.45 WIB untuk mencari kucing.

Informasi tersebut didapat dari petugas sekuriti yang sempat menanyakan keperluan korban saat hendak keluar komplek perumahan.

"Anak saya jam 11 jam 12 malam itu memang suka keluar rumah buat jajan beli susu, roti atau siomay, karena sebelum tidur mungkin ingin ngemil keluar rumah," kata Hafidz di kediamannya, Rabu (9/2/2022).

Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Hafidz pada malam kejadian berada di rumah, ia tidak mengetahui putra sulungnya keluar menggunakan sepeda motor seorang diri.

Ia tidak begitu meyakini anaknya keluar rumah sekedar mancari kucing, tetapi dia yakin Angga keluar rumah saat malam kejadian untuk menjemput takdirnya.

"Anak saya memang suka kucing, tapi bagi saya dia keluar rumah untuk menjemput takdirnya," jelas dia. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini