Dengan menerjukan empat personel, petugas berhasil mengevakuasi ular tersebut dan membawanya untuk sementara ke Pos Bojongsari.
“(Ularnya) masih di Pos Bojongsari, nanti di sana diambil sama komunitas reptile,” ujarnya.
“Kalau dikembalikan ke alam itu nggak bisa, nanti datang lagi,” imbuhnya.
“Jadi mestinya diserahkan ke komunitas atau ke kebun binatang,” sambung Welman.
Baca juga: 45 Sekolah Ditutup, 563 Guru dan Siswa Positif Covid, PTM 50 Persen di Depok Jalan Terus
Welman menambahkan, dari hasil laporan yang diterima, evakuasi reptil tidak hanya datang dari daerah perkampungan saja.
Petugas di lapangan juga sering menerima aduan evakuasi reptil dari daerah perumahan seperti di wilayah Depok dua dan Depok satu.
Adapun reptil yang dimaksud yakni ular, buaya, dan biawak.
“Sekarang ular itu bisa masuk lewat mana saja. Karena ular itu kan cari makanan ke rumah-rumah, karena tikus sebagai mangsanya sudah mulai masuk rumah,” katanya.
“Habitat ular ini kan berkurang, apalagi musim penghujan ular-ular itu bertelur dan mungkin telurnya di situ,” jelas Welman.
Petugas Damkar juga kerap menerima laporan evakuasi repril dari wilayah perkotaan seperti Perumnas yang notabene berlokasi di daerah padat penduduk dan jauh dari perkebunan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Depok Mulai Ramai Beli Air Kelapa Hijau
Welman menduga, hal ini disebabkan oleh habibat reptil yang alihfungsikan sebagai wilayah perumahan.
“Sekarang habitat mereka terganggu, sama seperti tawon dan mau tidak mau mereka masuk ke habitat manusia untuk cari makan,” ucapnya.
“Mereka biasanya lewat selokan mau kejar tikus, tikus-tikus kebun sudah tidak ada lagi. di Perumnas itu padat sekali dan gak ada kebun dan pekarangan,” pungkas Welman.
Tiga Buaya Muncul Bahkan Berjemur di Kali Cirarap Tangerang, BPBD dan BKSDA Turun Tangan