News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Tawuran Viral di Bekasi, Perang Senjata Tajam dan Petasan, Ada yang Musuh Bebuyutan

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tawuran pecah

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi tawuran belakangan marak terjadi di Kota dan Kabupaten Bekasi.

Ulah para pelaku yang saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) tak jarang viral di media sosial.

Mereka tak hanya beraksi di jalan utama tapi juga di gang sempit.

Ketika dibubarkan polisi, banyak yang kabur ke permukiman warga.

Berikut 3 aksi tawuran di Bekasi yang terjadi beberapa hari belakangan.

1. Dua Kelompok Pelajar Saling Serang di Perbatasan Bulak Kapal Tambun, Pakai Sajam dan Petasan

Tawuran pelajar di wilayah Bekasi kian marak.

Terbaru, aksi bentrok dua kelompok terjadi di perbatasan Bulak Kapal Bekasi Timur dan Tambun Selatan.

Video aksi brutal dua kelompok pelajar viral di media sosial, mereka saling serang menggunakan senjata tajam dan kembang api.

Baca juga: Polisi Amankan 92 Pelaku Tawuran di Bogor, Beragam Senjata Tajam dan 1,3 Kilogram Ganja Disita

Warga setempat bernama Imam mengatakan, tawuran dua kelompok pelajar terjadi pada Rabu (23/2/2022) malam.

"Itu kemarin malem tepatnya jam 10 atau jam 11an lah, sambutan-sambutan pakai petasan ada juga yang bawa sajam (senjata tajam)," kata Imam, Kamis (24/2/2022).

Dia menuturkan, warga setempat merasa resah dengan aksi tawuran pelajar tersebut.

Apalagi, mereka sempat merangksek masuk ke perkampungan saat melarikan diri.

"Kita sebagai warga sini ya merasa resah juga, takutnya lingkungan sini kebawa-bawa," jelas dia.

Janjian Tawuran di Perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi

Dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran datang dari arah berlawanan, mereka bertemu tepat di perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi.

"Yang satu dari arah Bekasi (Bulak Kapal) yang satu dari arah Tambun, kondisi jalanan waktu itu masih ramai," ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Bekasi Timur Kompol Rusit Malaka mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan tekait insiden tawuran pelajar tersebut.

"Sudah di datengin ke tkp masih dalam lidik ini, (kejadian) di Bekasi Timur, wilayah tambun perbatasan, nanti tetap kita cari," tegas dia.

Ilustrasi tawuran ()

2. Viral Tawuran di Gang Sempit di Jatiasih, Sekelompok Pemuda Petantang-petenteng Bawa Benda Berbahaya

Video memperlihatkan sekelompok pemuda diduga melakukan tawuran di gang Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, sekelompok pemuda terlihat menenteng senjata tajam jenis celurit dan masuk ke dalam gang pemukiman warga.

Mereka datang menggunakan sepeda motor, terdapat sedikit 10 pemuda yang terlibat dalam aksi brutal tersebut.

Kapolsek Jatiasih AKP Samsar mengatakan, pihaknya telah mengetahui insiden yang terjadi dalam video viral tersebut.

"Itu kejadian malam, pas mau tawuran di Kodau, itu tapi bisa kita bubarkan (di Kodau), dibubarkan patroli," kata Samsar, Kamis (24/2/2022).

Pihak Polsek Jatiasih mendapat laporan dari warga, petugas langsung bergerak ke lokasi dan dilanjutkan patroli wilayah.

"Langsung dari polsek kita melakukan patroli ke lokasi tersebut, itu kan enggak jauh dari bundaran di Kodau itu, bisa dibubarkan," jelas dia.

Baca juga: Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E di Ancol Jadi Polemik

Dia memastikan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dengan patroli ke wilayah rawan tindak kejahatan dan tawuran.

Polisi tidak akan tinggal diam, jika terjadi aksi tawuran pelaku bakal ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Yang jelas sudah kita perintahkan piket malam patroli," tegas dia.

11 Pelaku Tawuran Pelajar di Serang Baru Bekasi Ditangkap

Polres Metro Bekasi berhasil meringkus 11 pelaku tawuran pelajar di Jalan Raya Langkap Lancar, Desa Sukaragam Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif mengatakan, mayoritas pelaku merupakan anak di bawah umur namun terdapat dua orang yang sudah berusia dewasa.

"Dua dari 11 pelaku merupakan dewasa, sedangkan sisanya adalah anak di bawah umur usia belasan tahun," kata Gidion, Rabu (23/2/2022).

Dua pelaku dewasa berinisial AR (19) dan AH berusia (18), keduanya membawa senjata tajam jenis celurit dan pedang saat tawuran berlangsung.

Sementara sembilan tersangka yang masih di bawah umur diantaranya, HM (16), AR (17) MER (16) ABA (17) DF (17) DFS (17) DAK (16) SH (16) dan SK (15).

Ilustrasi tawuran warga. (Net)

Musuh Bebuyutan

Gidion menuturkan, SMK Al-Manar dan SMK Citra Mutiara.

Dua kelompok pelajar ini merupakan musuh bebuyutan dan kerap melakukan aksi tawuran.

"15 Februari 2022 kedua kelompok pelajar ini melakukan tawuran di di Jalan Raya Kampung Warung Bambu, Cibarusah, lalu mereka kembali melakukan hal serupa," tuturnya.

Pada 16 Februari 2022, kedua kelompok janjian melakukan aksi tawuran di Jalan Langkap Lancar hingga video detik-detik aksi bentrokan viral di media sosial.

"Kemudian kami melakukan identifikasi melalui video viral lalu kami melakukan penangkapan setelah proses penyelidikan terhadap 11 orang," jelas dia.

Sita 11 Senjata Tajam

Selain menangkap 11 tersangka, polisi juga menyita barang bukti 11 senjata yang digunakan kedua kelompok untuk tawuran.

Senjata tersebut di antaranya, sebilah celurit besar berukuran kurang lebih 150 sentimeter, empat celuit sedang, dua celurit kecil, dua bilah pedang, satu samurai dan stik golf.

"Sebelas tersangka kami kenakan pasal 2 ayat 1 undang undang darurat republik Indonesia nomor 12 tahun 1951 dengan hukuman penjara setinggi tingginya sepuluh tahun," tegasnya.

Diduga Rebutan Tempat Nongkrong

Tawuran pelajar di Jalan Cikarang-Cibarusah, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi diduga disebabkan karena rebutan tempat nongkrong.

Kapolsek Serang Baru Polres Metro Bekasi AKP Sumatri mengatakan, melibatkan dua kelompok pelajar SMK yang janjian di lokasi.

"informasinya (tawuran disebabkan) rebutan wilayah, warung belut, jadi wilayah tongkrongan, informasinya seperti itu," kata Sumatri, Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Koja Raup Rp 1,6 Miliar Hasil Penipuan Jual Minyak Goreng Murah, Ini Modusnya

Baca juga: Dulu Disorot Jokowi, Ternyata 8.456 Lansia di Kota Bekasi Menolak Vaksinasi Covid-19, Ada Apa ?

Polsek Serang Baru kata dia, telah melakukan pemanggilan terhadap sekolah dari pelajar yang terlibat tawuran mengerikan tersebut.

"Pihak sekolah sudah dipanggil yaitu guru kesiswaan untuk keterangan benar tidak bahwa yang melakukan tawuran muridnya atau bukan," ungkap Sumatri.

Selain itu, peningkatan kewaspadaan juga dilakukan pihak kepolisian dengan melakukan patroli wilayah di jam-jam dan lokasi rawan tawuran.

"Kepolisian tentunya akan melakukan patroli pada jam-jam siswa pulang sekolah. Karena saat ini, belajarnya daring, tentunya kami tetap antisipasi untuk melakukan patroli pada jam-jam rawan," tegas dia.

Tawuran di Cibarusah Viral

Video merekam detik-detik tawuran pelajar di Jalan Cikarang-Cibarusah viral di media sosial.

Aksi saling serang dua kelompok remaja tersebut bikin merinding.

Dalam rekaman video yang beredar, dua kelompok pelajar saling serang menggunakan senjata tajam berbagai jenis.

Senjata tajam yang mereka gunakan bahkan memiliki ukuran cukup besar, tanpa memikirkan risiko kedua kelompok saling serang dari jarak dekat.

Sumatri memastikan, tidak ada korban jiwa atau korban luka dalam insiden tawuran dua kelompok pelajar SMK tersebut.

"Untuk tawuran kemarin yang sudah tersebar melalui medsos tidak ada korban, karena sudah kami telusuri rumah sakit atau klinik di Serang Baru tidak ada laporan sama sekali," jelas dia.

Baca juga: Lakukan Penipuan Minyak Goreng Murah Sejak 2021, Ibu Rumah Tangga di Koja Berakhir di Penjara

Baca juga: Tahu Tempe Beredar Lagi di Pasaran, Giliran Pedagang Daging Jabodetabek Rencana Mogok Jualan 5 Hari

Adapun dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran masing-masing dari SMK Citra Mulia dan SMK Al-Manar yang bergabung dengan SMK PGRI Jonggol Bogor.

"Kami sudah lakukan penyelidikan, ada beberapa siswa yang terindikasi dan kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap guru yaitu guru kesiswaan," tegasnya.

Fenomena Tawuran Pelajar di Era Digital, Konten Diunggah ke Medsos untuk Cari Jati Diri

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif mengatakan, aksi tawuran hingga diunggah ke media sosial merupakan bentuk baru pamer sifat heroik yang salah.

"Medsos ini bisa menjadi sesuatu yang konstruktif, tapi juga bisa jadi sesuatu yang negatif, anak-anak ini menggunakannya secara negatif, anak anak ini menggunakannya secara tidak tepat," kata Gidion, Rabu (23/2/2022).

Alasan pelaku tawuran ini beragam, mereka mencoba menyalurkan hasrat mencari jati diri dengan tindakan yang melanggar hukum.

"Mereka ini beralasan mencari jati diri, ada yang karena rebutam tongkrongan, ada juga yang malu karena pada tawuran sebelumnya kalah, sifat-sifat heroik anak muda yang salah," tegas dia.

Ilustrasi tawuran pelajar (Dok Tribunnews)

Gidion mengajak seluruh insan pendidik dan orangtua, tidak lengah mengawasi anak-anak baik di dalam maupun di luar sekolah.

Langkah-langkah preventif yang dilakukan pihak kepolisian sejauh ini, meningkatkan patroli ke sejumlah wilayah rawan tawuran.

"Harus ada langkah yang lebih konstruktif lagi, mari kita bersama-sama misalnya melakukan razia senjata tajam, jika ditemukan ada yang membawa serahkan ke kami senjata tajamnya," ujar Gidion. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini