TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik melakukan sidak di lokasi pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Usai sidak, Taufik bicara soal tiket Formula E hingga progres pembangunan sirkuit yang terus dikebut.
Belakangan terungkap pula anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.
Awalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.
Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.
Sidak Trek Formula E, Taufik Gerindra: Progres Capai 52 Persen, Insya Allah Selesai Tepat Waktu
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik melakukan sidak di lokasi pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Politisi Gerindra ini menyebut, sidak dilakukan guna memastikan pembangun trek Formula E berjalan lancar dan bisa selesai tepat waktu.
"Kalau anda bikin bangunan kan ada yang mengawasi, yang paling penting target waktunya bisa selesai dan sesuai ketentuan," ucapnya, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: Minggu Ini, Bareskrim Bakal Periksa Pacar hingga Orang Tua Indra Kenz Terkait Kasus Binomo
Baca juga: Sejumlah Petinggi Kejaksaan dan Jenderal Polisi Lulus Tes Pejabat KPK
Baca juga: Rumah Warga Tambun 9 Kali Kemalingan, Akhirnya Pasang CCTV dan Lapor Polisi
Taufik menyebut, progres pembangunan lintasan balap yang akan digunakan menggelar balap mobil listrik itu sudah mencapai 52 persen.
"Jadi, sisa 48 persen dan Insya Allah April kelar," ujarnya.
Meski Dibuat Dalam Waktu Singkat, Sirkuit Formula E Memenuhi Standart Tinggi
Meski pembuatan sirkuit dilakukan dalam waktu singkat, Taufik memastikan, lintasan balap yang dibuat tetap memenuhi standar tinggi untuk menggelar balap mobil bertaraf internasional.
Pasalnya, pembangunan trek tersebut langsung diawasi oleh pihak pengelola Formula E (FEO).
"Kualitas itu mereka beberapa kali kan ada pengawasan, bahkan ada yang kontrol ya dari organisasi Foemula E," kata dia.
"Mereka kan enggak boleh keluar dari pakem ketentuan organisasi Formula E itu saja," tuturnya.
Bandingkan dengan MotoGP Mandalika, Pimpinan DPRD Minta Anies Tak Wajibkan ASN Beli Tiket Formula E
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Gubernur Anies Baswedan tak mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli tiket Formula E.
Hal ini diungkapkan Taufik menanggapi aturan Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mewajibkan ASN membeli tiket MotoGP Mandalika.
Politisi Gerindra ini pun optimis, tiket Formula E bisa laris manis diburu pecinta otomotif ketimbang MotoGP.
"Enggak perlu diwajibkan (ASN beli tiket MotoGP)," ucapnya saat ditemui di lokasi pembangunan trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022).
Sirkuit Ada di Pusat Kota, Mohamad Taufik Yakin Formula E Jadi Magnet Masyarakat
Hal ini dikatakan Taufik bukan tanpa alasan, ia menyebut, lokasi penyelenggaraan Formula E jauh lebih strategis dibandingkan MotoGP.
Lokasinya yang tetap berada di pusat kota pun diprediksi bakal menjadi magnet bagi masyarakat.
"Saya kira masyarakat ingin ada kegiatan internasional, makanya saya yakin pengunjungnya akan banyak," ujarnya.
Tiket Formula E Sidah Bisa Dibeli
Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amansto pun memastikan, bulan ini tiket sudah bisa dibeli.
Walau demikian, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini enggan membeberkan lebih jauh terkait detail harga tiket tersebut.
"Pokoknya kami sudah konsultasikan (harga tiket), sedang menunggu dari FEO (Formula E Operations). Insya Allah kalau Maret bisa kami luncurkan, jadi masyarakat biasa segera menikmati," kata dia.
Terkuak Penyebab Anggaran Sirkuit Mendadak Bengkak Rp10 Miliar
Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.
Awalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.
Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.
Hal ini diungkapkan Penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat ditemui di kawasan Ancol.
"Kalau di tahap ini Rp60 miliar ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event, untuk sirkuit Rp60 miliar," ucapnya, Minggu (7/3/2022).
Baca juga: Didampingi 30 Pengacara, Hari ini Adam Deni Jalani Sidang Perdana Perkara Dugaan Pelanggaran UU ITE
Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.
Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.
"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.
Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.
"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.
"Jadi yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)