TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tindak kejahatan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja.
Di depok, kejahatan jalanan menimpa seorang Asisten Rumah Tangga (ART) hingga pengemudi ojek online (ojol).
Sebelumnya, tiga warga Depok juga jadi korban pembacokan sekelompok pemuda yang kalah saat aksi tawuran.
Polisi langsung gerak cepat menangkap enam pelaku pembacokan terhadap warga Depok tersebut.
Berikut kejahatan di Depok yang belakangan terjadi:
ART di Depok Dibekap Orang Tak Dikenal saat Berangkat Kerja Pagi Buta
Seorang wanita asisten rumah tangga (ART) berinisial F (24) dibekap pria tak dikenal saat hendak berangkat kerja di Perumahan Reni Jaya RT 02/07, Bojongsari, Kota Depok.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (5/3/2022) pukul 05.30 WIB.
Saat itu, korban sedang berjalan seorang diri dan tiba-tiba mulutnya dibekap oleh pria tak dikenal dari arah belakang.
"Itu pas mau berangkat kerja 5.30 WIB pagI, tiba-tiba saya jalan ada orang ngebekap dari belakang," kata F di lokasi kejadian, Selasa (8/3/2022).
F pun melakukan perlawanan dengan memberontak, sambil menangis dan menjerit sehingga membuat pria tersebut panik.
"Saya panik itu. Di CCTV juga saya ngeberontak itu, terus saya teriak-teriak sambil nangis jadi itu kayak dia panik kali ya terus pergi," ujarnya.
Tak banyak yang diingat F, ia hanya ingat pria tersebut sempat menyuruhnya diam sambil menarik badannya ke arah belakang.
"Seingat saya si dia sempat suruh diam pas lagi bekap gitu, saya kan teriak-teriak itu sambil nangis panik," tuturnya.
"Dibekap kayak mau ditarik ke belakang, kayak gak tahu mau dibawa ke mana. Cuma kan saya ngeberontak jadi dia gak bisa bawa saya," sambungnya lagi.
Terakhir, F mengatakan saat ini pihak kepolisian telah datang ke lokasi kejadian dan memeriksa rekaman kamera pengawas.
Ia berharap, pelaku dapat segera diamankan agar tak ada lagi korban selain dirinya.
"Semalam dari pihak kepolisian sudah datang ke rumah sudah nanya-nanya juga. Sama saya sudah kasih bukti CCTV kan. Katanya lagi diituin (selidiki) soalnya kata Pak RT sudah ada tiga korban makannya mau dicari," pungkasnya.
Tegur Sekelompok ABG yang Bikin Gaduh, Pengemudi Ojol di Depok Justru Dikeroyok, Kepala Dibacok
Niat untuk melepas penat bersama teman dengan nongkrong di warung berubah menjadi petaka yang tak pernah diduga Sumarto (33) sebelumnya.
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (Ojol) ini menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal lantaran salah sasaran.
Kejadian bermula ketika dirinya tengah berkumpul bersama dua teman lainnya di sebuah warung tak jauh dari rumahnya yang berlokasi di Jalan Amil Saun, RT 02/17, Kelurahan/Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
"Saya lagi nongkrong sama teman, bertiga, yang satu tidur dan satunya lagi main hape dengerin musik, kedengaran dari balai kedengaran suara ramai-ramai kirain maling motor, saya langsung samperin," tutur Sumarto kepada Warta Kota di rumahnya, Jalan Amil Saun, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Kritik Pedas PDIP Tanggapi Anggaran Sirkuit Formula E di Ancol Mendadak Bengkak Rp 10 Miliar
Dari hasil penelusurannya terhadap suara ramai-ramai itu, Sumarto melihat adanya segerombolan anak-anak baru gede (ABG) sedang berkumpul.
Lokasi sumber suara atau tempat gerombolan itu berkumpul dikatakan Sumarto berjarak kurang lebih 300 meter,
Saat menyambangi kelompok remaja yang menggunakan sepeda motor tersebut, ia hanya seorang diri.
Penasaran dengan kegiatan yang dilakukan para gerombolan tersebut, Sumarto pun bertanya kepada mereka mengenai apa yang ingin dilakukan mereka di kampung tempat Sumarto tinggal.
Pertanyaan itu pun dijawab dengan senjata tajam yang dikeluarkan para terduga pelaku yang berjumlah belasan orang tersebut.
"Dari situ mereka keluarin kayak samurai dan macam-macam alat senjata tajam. Sementara saya cuma modal kayu kecil yang dipakai buat pukul sekali langsung patah dan enggak punya senjata lagi," paparnya.
Baca juga: 3 Kecelakaan Libatkan Truk, Bus dan Motor, Korban Ada yang Terjepit hingga Patah Tulang
Baca juga: Penampakan Evakuasi Ular Sanca di Depok yang Sembunyi di Lubang Kloset Rumah Warga
Dengan perlawanan tak seimbang itu, Sumarto akhirnya dikeroyok dan disabet menggunakan senjata tajam berjenis pedang yang melukai bagian kepala belakang dan lengan kirinya.
Lengan kirinya pun luka hingga dikatakan Sumarto terlihat bagian tulangnya, hal itu disebabkan lantaran dirinya mencoba membela diri dengan cara menangkis sabetan yang diarahkan kepadanya.
Darah yang mengucur tak membuat Sumarto pingsan ataupun kabur, dirinya justru mencoba memecah konsentrasi gerombolan tersebut dengan berbohong kepada mereka untuk segera pergi dan menyelamatkan teman-temannya yang sedang kritis dikeroyok warga.
"Saya bilang, sudah pergi sana bantuin temannya yang sekarat dikeroyok warga. Tapi ternyata mereka enggak pergi juga sampai akhirnya mereka pergi dan kondisi saya sudah berdarah di bagian kepala dan tangan," tuturnya.
Dari belasan terduga pelaku itu, Sumarto mengaku ada seorang diantaranya yang sempat meminta maaf akibat perbuatan yang dilakukan para gerombolan remaja tersebut.
"Maafin saya ya bang, setelah itu mereka pergi enggak tahu kemana. Saya balik ke warung terus langsung diantarkan ke rumah sakit ke Bakti Yudha, tapi karena kondisi luka saya berat akhirnya di rujuk ke (RS) Fatmawati," akunya.
Meski tak menjawab secara detail mengenai jumlah jahitan yang diterimanya atas peristiwa dini hari itu, Sumarto mengatakan dirinya masih dalam keadaan sadar saat dijahit pada bagian kepala maupun lengannya.
"(Kepala) dijahit luar dalam, tangan juga dijahit. Saya jalani operasi itu jam 2 siang dan saat itu masih sadar. Cuma setelah dijahit langsung tidur, baru tidur siang dari malam enggak bisa tidur bahkan sampai pas dijahit pun saya enggak bisa tidur," imbuhnya.
Baca juga: Diadang saat Kabur Kalah Tawuran, Gangster Bacok Tiga Warga di Depok, 6 Pelaku Ditangkap
Baca juga: Balita di Depok Meninggal Kesetrum, Pria yang Bantu Menolong Juga Tewas hingga Terpental
Dengan penghasilannya tak seberapa sebagai pengemudi ojol, Sumarto harus menelan kenyataan untuk membayar sendiri seluruh biaya rumah sakit.
Bahkan, akunya, sampai pulang dari rumah sakit pun dirinya masih meninggalkan hutang di rumah sakit dan ditargetkan harus melunasi semua pembiayaan tiga hari setelah pulang.
"Yang baru dihitung itu total biayanya Rp 3 juta lebih, belum tahu totalnya berapa karena masih banyak yang harus dihitung lagi. Itu juga biayanya saya pinjam ke orang tua karena enggak punya duit," ujarnya.
Hingga saat ini, Sumarto mengaku masih merasakan sakit dibagian kepala dan lengan kirinya.
Pada bagian kepala belakang bawah, diakuinya masih terus mengeluarkan darah meski sudah menjalani operasi untuk menutup luka yang menganga di kepalanya.
Diadang saat Kabur Kalah Tawuran, Gengster Bacok Tiga Warga di Depok, 6 Pelaku Ditangkap
Gerombolan remaja bersenjata tajam yang buat onar hingga nacok tiga warga Depok berhasil diringkus.
Dari belasan pelaku, polisi telah menangkap 6 di antaranya, bahkan ada yang sebagai pelaku pembacokan utama dan yang membawa senjata tajam.
Setelah didalami, ternyata kelompok pelaku membacok tiga warga Depok karena mereka sempat diadang warga saat kabur karena kalah tawuran.
Akibat pembacokan itu, tiga warga Depok dilarikan ke rumah sakit hingga harus dijahit untuk menutup luka bacokan.
Berikut kronologi pembacokan, keterangan korban hingga keterangan polisi.
Asyik Santap Nasi Uduk Usai Pulang Mancing, Warga Depok Diserang Gerombolan Remaja Bersenjata Tajam
Tiga warga menjadi korban penyerangan sekelompok orang pada Minggu (6/3/2022) dini hari kemarin di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok.
Mereka yakni IS (27), SU (34), dan IA (44) mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Seorang korban, IS, mengatakan, dirinya harus mendapatkan beberapa luka jahitan akibat terkena bacokan pada bagian punggung.
Ia juga mengatakan, dirinya baru saja selesai mancing bersama teman-temannya, dan singgah di sebuah toko alat pancing.
"Di toko umpan kita sedang mesan nasi uduk, beberapa suap makan tiba-tiba datang gerombolan bocah-bocah remaja sekitar 10 motor. Satu motor bonceng tiga orang terus langsung nyerang pakai sajam (senjata tajam)," katanya dikonfirmasi wartawan, Senin (7/3/2022).
Dirinya yang terkapar ditolong warga sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
"Di rumah sakit gak tahu kalau ada dua orang korban warga lainnya yang terluka parah dibacok sama para pelaku," bebernya.
"Harapannya aparat kepolisian dapat segera menangkap para pelaku supaya tidak membuat resah dan jatuh korban lagi," timpalnya.
Baca juga: Rumah Warga Tambun 9 Kali Kemalingan, Akhirnya Pasang CCTV dan Lapor Polisi
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.
"Untuk motif masih kita selidiki. Sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan termasuk barang bukti cctv di sekitar lokasi," pungkasnya.
Polisi Ringkus 6 Remaja yang Lukai Tiga Warga Pakai Senjata Tajam di Depok
Polisi bergerak cepat dan mengamankan enam pelaku penyerangan yang menyebabkan tiga warga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Untuk informasi, penyerangan ini terjadi pada Minggu (6/3/2022) pagi hari kemarin, di kawasan Cagar Alam, Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, satu dari enam pelaku yang diamankan ternyata juga mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit yang sama dengan para korban.
"Ya jadi setelah kejadian pada Minggu dini hari (penyerangan), kemudian tim opsnal yang kami bentuk gabungan dengan polsek juga melakukan identifikasi pelaku dan mendapati beberapa nama," kata Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).
"Karena ada satu pelaku juga yang menjadi korban dan bertemu di rumah sakit, nah itulah yang jadi dasar pengembangan," sambungnya lagi.
Lanjut Yogen, dua dari enam pelaku yang telah berhasil diamankan diduga sebagai pelaku pembacokan utama.
Sementara empat pelaku lainnya, diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.
"Akhirnya kami amankan enam pelaku penyerangan. Dua pelaku diduga pembacokan utama, dan empat kedapatan membawa sajam, ada alat komunikasi juga disitu," katanya.
Terakhir, Yogen berujar saat ini pihaknya tengah memburu pelaku lainnya.
"Yang lainnya masih kami kejar, karena dari nama-nama yang kami dapatkan ada 15 nama di TKP dari kelompok tersebut, dan ada tiga orang lain yang diduga melakukan pembacokan," pungkasnya.
Diadang saat Kabur Kalah Tawuran, Gangster Malah Bacok Tiga Warga di Depok
Polisi menyebut motif sementara gangster serang warga di kawasan Cagar Alam, Pancoran Mas, Kota Depok, adalah tawuran.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, menuturkan, para pelaku awalnya tengah melarikan diri usai kalah tawuran dengan kelompok musuhnya.
Ketika melintas di lokasi, para pelaku diadang oleh warga yang kesal karena para pelaku membawa senjata tajam.
Baca juga: Perampokan Toko Elektronik di Depok: Pelaku Pakai Narkoba, Sekap 5 Orang, Bagi Jatah Uang Rp140 Juta
"Motif sementara dari pelaku pembacokan awalnya mereka tawuran dengan kelompok lain di sekitar lokasi, kemudian kalah jumlah melarikan diri dan melintasi TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Yogen di ruangannya, Senin (7/3/2022).
"Disitu ada warga yang berkumpul kemudian beberapa warga mencoba mengamankan pelaku yang lewat karena membawa sajam (senjata tajam), kemudian pelaku membacoki warga dan merusak lingkungan sekitar," jelasnya lagi. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)