TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi 11 April yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Menyikapi aksi 11 April ini, kepolisian mengaku siap mengawal dan mengamankan jalannya aksi dari para mahasiswa itu.
Jumlah personel, kendaraan taktis, skema pengalihan arus telah siap.
Termasuk adanya perintah anggota yang bertugas tak bawa peluru tajam.
Baca juga: Kawal Aksi 11 April di DPR RI, Polda Metro: Tanpa Peluru Tajam, Humanis, Kekuatan Sebanding
Baca juga: 45 Menit Bupati Ade Yasin Kunjungi Bocah yang Diikat, Disetrika, Disundut Rokok oleh Ayah Tirinya
Hal lain yang turut jadi perhatian ialah antisipasi pelajar khususnya SMK-STM ikut bergabung dalam aksi tersebut.
Pasalnya hal itu dipandang berbahaya, seperti yang terjadi pada demo sebelumnya di DPR RI.
Banyak pelajar yang ikut dalam aksi demo yang berakhir anarkis.
Baik polisi maupun Disdik sudah melakukan beragam upaya antisipasi.
Cegah Pelajar Ikut Demo, Disdik DKI Minta Orangtua Antar dan Jemput Siswa di Sekolah
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengimbau orangtua untuk mengantar dan jemput anaknya saat pulang sekolah, pada Senin 11 April 2022.
Hal ini dilakukan untuk menghindari para pelajar, khususnya siswa STM untuk bergerak dalam demonstrasi bersama para mahasiswa.
"Besok kita tambahan imbauan orangtua dipastikan untuk diupayakan mengantar dan menjemput," jelas Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Aksi 11 April, Polisi Jaga Stasiun Kereta hingga Daerah Perbatasan Jakarta
Bila tak bisa menjemput maka para orangtua murid bisa memberi tahukan kepada pihak sekolah melalui wali kelas.
Sehingga, pergerakan siswa esok hari masih dapat dikontrol.