News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Polisi hingga Disdik Turun Tangan Awasi Pelajar SMK-STM Tak Bergabung Dalam Aksi 11 April

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Polisi mengamankan puluhan pelajar yang hendak demo di DPR.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi 11 April yang dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Menyikapi aksi 11 April ini, kepolisian mengaku siap mengawal dan mengamankan jalannya aksi dari para mahasiswa itu.

Jumlah personel, kendaraan taktis, skema pengalihan arus telah siap.

Termasuk adanya perintah anggota yang bertugas tak bawa peluru tajam.

Baca juga: Kawal Aksi 11 April di DPR RI, Polda Metro: Tanpa Peluru Tajam, Humanis, Kekuatan Sebanding

Baca juga: 45 Menit Bupati Ade Yasin Kunjungi Bocah yang Diikat, Disetrika, Disundut Rokok oleh Ayah Tirinya

Hal lain yang turut jadi perhatian ialah antisipasi pelajar khususnya SMK-STM ikut bergabung dalam aksi tersebut.

Pasalnya hal itu dipandang berbahaya, seperti yang terjadi pada demo sebelumnya di DPR RI.

Banyak pelajar yang ikut dalam aksi demo yang berakhir anarkis.

Baik polisi maupun Disdik sudah melakukan beragam upaya antisipasi.

Cegah Pelajar Ikut Demo, Disdik DKI Minta Orangtua Antar dan Jemput Siswa di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengimbau orangtua untuk mengantar dan jemput anaknya saat pulang sekolah, pada Senin 11 April 2022.

Hal ini dilakukan untuk menghindari para pelajar, khususnya siswa STM untuk bergerak dalam demonstrasi bersama para mahasiswa.

"Besok kita tambahan imbauan orangtua dipastikan untuk diupayakan mengantar dan menjemput," jelas Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Aksi 11 April, Polisi Jaga Stasiun Kereta hingga Daerah Perbatasan Jakarta

Bila tak bisa menjemput maka para orangtua murid bisa memberi tahukan kepada pihak sekolah melalui wali kelas.

Sehingga, pergerakan siswa esok hari masih dapat dikontrol.

"Kalau tidak mungkin juga paling tidak ada koordinasi dengan pihak wali kelas jaga anak itu kemana. Jadi harus kita tahu, supaya saling mengontrol lah saling menjaga orangtua di rumah, guru di sekolah."

"Jangan sampai nanti orangtua gak tahu, guru juga gak tahu kemana anaknya, makanya perlu komunikasi efektif antara orangtua dan guru," ungkapnya.

Disdik DKI Imbau Pelajar Tak Ikut Demo

Ajakan siswa, khususnya STM untuk bergerak dalam demonstrasi 11 April 2022 telah beredar di media sosial.

Guna mencegah hal tersebut, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan pihaknya tak bisa melarang para siswa untuk tidak ikut dalam demonstrasi tersebut.

Pasalnya, demonstrasi menyuarakan aspirasi dilindungi oleh Undang-Undang (UU).

Namun, ia mengingatkan faktor keharusan yang mendesak atau urgensi keikutsertaan para siswa dalam aksi demonstrasi tersebut.

"Jadi kami kan tau demo itu kan hak itu demokrasi warga negara yang dilindungi UU, tapi kita mesti melihat urgensitas siswa-siswa ikut demo," imbuhnya.

Taga Radja Gah - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengimbau orangtua mengantar dan jemput anaknya saat pulang sekolah pada Senin 11 April 2022

Anak buah Gubernur Anies ini mengungkapkan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi untuk menyampaikan kepada para guru terkait aksi demonstrasi yang digelar esok hari.

Kemudian para guru memberikan arahan dan pemahaman kepada para orangtua murid bahwa ada yang lebih penting ketimbang mengikuti demonstrasi.

"Guru menyampaikan kepada semua orangtua, agar kita memberikan pemahaman kepada mereka para siswa bahwa aktivitas besok itu bukan tidak boleh, tetapi kita ingin menyampaikan kepada mereka ada hal yang lebih penting dari hal itu, satu mereka kan sedang PTM 100 persen, yang kedua kondisi juga bulan puasa."

"Jadi artinya tidak dalam kapasitas membolehkan gitu loh. Tapi untuk anak-anak kita diharapkan tidak berpartisipasi," ungkapnya.

Demo 11 April, Disdik Kota Bekasi Awasi Pelajar SMK dengan Cara Ini

Dinas Pendidikan Kota Bekasi menyiapkan langkah-langkah untuk antisipasi para pelajar ikut serta dalam aksi demo 11 April 2022.

Hal ini menyusul adanya poster ajakan pelajar SMK atau STM turun ke jalan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan sudah menggelar rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait informasi itu.

Pihaknya pun juga sudah berkoordinasi dengan sekolah terkait langkah antisipasi.

"Kami sudah melakukan langkah koordinasi, mengantisipasi demo para siswa STM/SMK, agar tidak melakukan demo. Salah satunya memperketat absensi untuk hari senin, karena PTM 100 dan juga sedang ujian praktek untuk SMK," kata Inayatullah, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Respons Sekjen PDIP Soal Demo Mahasiswa 11 April 2022: Jangan Sampai Salah Alamat

Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga telah berkoordinasi dengan orang tua siswa dan juga komite sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak didiknya di sekolah.

Pihaknya meminta memastikan anak didik tersebut berada di sekolah.

"Kami sudah koordinasi dengan orang tua dan juga komite sekolah. Kami juga melakukan pembinaan oleh kepala dan guru BK terhadap siswa pada hari senin," katanya.

Antisipasi yang dilakukan ini, diungkapkan oleh Inayatullah tidak hanya berlaku bagi para pelajar SMK/STM saja, melainkan juga para pelajar SMP.

Oleh karena itu ia melarang keras para pelajar untuk ikut serta dalam aksi demo, terkait sanksi pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah.

"Sekolah ada tertibnya, akan di berikan sangsi sesuai ketentuan. Yang pasti, tugas siswa untuk SMA/SMK termasuk SMP belajar. Jadi kita melarang keras untuk ikut demo/terpropokasi oleh ajak yang kurang baik," ucapnya.

Demo 11 April, Polres Metro Bekasi Kota Bakal Awasi Sekolah SMK agar Pelajar Tidak Ikut Unjuk Rasa

Polres Metro Bekasi Kota turut menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar para pelajar tidak bergabung dalam aksi demo 11 April 2022.

Pasalnya beredar sebuah informasi gerakan aksi 11 April yang dilakukan mahasiswa turut melibatkan para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).

Menyikapi hal tersebut, Polres Metro Bekasi Kota langsung melakukan rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada Sabtu (9/4) kemarin untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki mengimbau kepada para pelajar untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.

Hal ini untuk mengantisipasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan bersama.

"Saya harap, peran orang tua juga lebih dimaksimalkan lagi untuk melakukan pengawasan terhadap putra putrinya ketika berada di luar sekolah," kata Kombes Pol Hengki dalam keterangannya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki di Mapolrestro Bekasi Kota saat konferensi pers kasus gangster, Selasa (8/3/2022). (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar memberikan kegiatan-kegiatan yang lebih positif untuk mengantisipasi para pelajar ikut serta dalam aksi demo tersebut.

"Kami juga minta sekolah memberikan kegiatan yang lebih positif kepada anak didiknya agar pada Ramadan ini dapat diisi dengan hal yang lebih berguna," katanya.

Mengantisipasi keikut sertaan pelajar untuk mengikuti gerakan aksi demo itu, Polisi akan melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan edukasi kepada para pelajar.

Hal ini dimaksudkan agar para pelajar lebih mengarah kepada hal positif dan tidak bersinggungan dengan hukum.

"Pihak sekolah juga meminta kepada kami untuk lebih sering mendatangi sekolah atau patroli ke sekolah untuk berdialog dengan para pelajar dan memberikan edukasinya," ucapnya.

Demo 11 April 2022, Satgas Pelajar Kota Bogor Bakal Cegat Siswa SMA yang Berangkat ke Jakarta

Dinas Pendidilan (Disdik) Jawa Barat mengeluarkan edaran imbauan kepada para pelajar SMK dan SMA di wilayah Depok maupun Bogor supaya tidak terlibat dalam aksi demo yang berlangsung di Jakarta.

Imbauan Pelajar SMA dan SMK berunjuk rasa itu bahkan sudah tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 1241/PW.04.03-Cadisdik.Wil.II tertanggal 7 April 2022.

Dalam surat edaran yang ditujukan kepada para kepala SMA dan SMK tersebut, Disdik Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II meminta pihak sekolah untuk mengantisipasi dan tidak mengijinkan keterlibatan para pelajar dalam aksi unjuk rasa para mahasiswa.

"Surat edaran itu melarang anak-anak untuk ikut aksi demo. Kami mengantisipasinya dengan memberikan imbauan ke sekolah-sekolah, guru-guru," kata Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Wasi Jatmiko kepada wartawan, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap Penipu Ulung Ngaku Pengusaha, Janda Dibawa ke Hotel, Harta Dikuras Lalu Ditendang

Baca juga: Viral Wanita Masuk Masjid Bawa Senjata, Sebelumnya Pemilik Warteg Dibacok Ketika hendak Tahajud

Imbauan itu, sambung Wasi, merupakan imbauan yang harus dilakukan antisipasi secara masif.

Bahkan, tegas Wasi, imbauan itu bakal diteruskan dengan langkah antisipasi turun langsung ke lapangan untuk memastikan semua berjalan lancar.

"Tetap antisipasi ke lapangan. Serta akan koordinasi dengan pihak kepolisian juga. Nanti kita antisipasinya akan mengawasi di titik angkutan umum seperti stasiun maupun terminal. Juga perbatasan Bogor Jakarta," bebernya.

Meski begitu, Wasi tidak menampik akan tetap memberikan sanksi dengan diserahkan kepada pihak sekolah yang bersangkutan.

Baik dalam bentuk bimbingan orang tua maupun bimbingan di sekolah.

"Demo itu bukan ranah pelajar (SMA dan SMK). Kalau kedapatan kita akan kembalikan mereka ke sekolah yang bersangkutan," tandasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com/TribunnewsBogor.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini