Laporan wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Bangunlah kaum yang terhina, bangunlah kaum yang lapar!" semarak suara massa aksi menyanyikan lagu khas buruh Eropa itu.
Lagu yang aslinya berasal dari Uni Soviet itu memang tak jarang dinyanyikan dalam aksi unjuk rasa, baik oleh mahasiswa ataupun buruh.
Tak terkecuali dalam aksi 21 April di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia dan Aliansi Mahasiswa Indonesia.
Sekira pukul 15.00, seorang mahasiswa memimpin massa aksi untuk menyanyikan lagu khas buruh sayap kiri di Eropa medio abad ke-19.
Tangannya kirinya mengepal ke atas, dan tangan kanannya memegang microphone.
Baca juga: Massa Mahasiswa di Patung Kuda: Kami Datang Tapi Pak Jokowi Malah Keluar Kota, Wakilnya Kemana?
Ia juga menyerukan bahwa aksi yang dilakukan tak hanya untuk mahasiswa, namun juga untuk kaum buruh, tani dan rakyat miskin.
"Aksi ini tak hanya representasi mahasiswa, namun juga bagian dari buruh, tani, serta rakyat miskin kota," ujarnya lugas di atas mobil komando aksi.