TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kelompok Khilafatul Muslimin yang gencar mengkampanyekan gerakan Khilafah.
Untuk itu, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus guna menyelidiki seluk beluk gerakan yang ditengarai memiliki tujuan mengubah ideologi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, tim tersebut telah dibentuk usai menerima perintah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
"Atas perintah Kapolda kami telah membentuk tim khusus terkait kasus konvoi Khilafah," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Heboh Warga Cipete Terjangkit Virus Diduga dari Tikus, Muncul Bercak Merah di Tangan dan Kaki
Baca juga: Malu Disuruh Berhutang Rokok di Warung, Kakak Beradik di Tanjung Duren Dipukul Paralon oleh Ayahnya
Zulpan mengatakan bahwa tujuan kegiatan kelompok tersebut jelas berkeinginan mengubah ideologi pancasila dengan ideologi lainnya.
Oleh karena itu, Zulpan menyebut kegiatan yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin merupakan pelanggaran yang harus ditindak.
"Kegiatan yang berupaya mencoba mengubah ideologi bangsa dari pancasila menjadi ideologi tertentu adalah pelanggaran berat," kata Zulpan.
Sejauh ini, lanjut Zulpan, kelompok Khilafah Muslimin itu masih dilakukan penyelidikan terkait profil organisasi, petinggi-petinggi dan kegiatan apa saja yang dilakukan.
"Saat ini tim telah melakukan penyelidikan terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Khilafah Muslimin," tutur Zulpan.
Baca juga: Mahasiswa yang Ditangkap Densus 88 di Malang Bercita-cita Dirikan Negara Islam Sebar Propaganda ISIS
Sebelumnya, beredar video konvoi pemotor Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu (29/5).
Para pemotor yang berkonvoi mayoritas mengenakan seragam warna dominan hijau.
"Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah," isi tulisan di salah satu poster yang dibawa pemotor.
"Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah," tulis poster lainnya.
Dalam video itu, peserta konvoi juga menggunakan atribut bendera dan poster dengan tulisan Khilafatul Muslimin.