Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget lantaran DKI Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu (15/6/2022).
"Kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi," kata Djarot di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan laporan Air Quality Index (AQI), Jakarta menjadi kota nomor satu dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Baca juga: Waspada Kualitas Udara Buruk di Jakarta, Ketahui Hal yang Perlu Dipersiapkan Saat ke Luar Rumah
Berada di di 188 US AQI per 10:30 WIB 15 Juni 2022 dengan PM 2.5 sebesar 128µg/m³ dan PM 10 sebesar 22µg/m³.
Pencemaran udara ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada gangguan kesehatan manusia.
Diantaranya gangguan jantung dan paru-paru bagi masyarakat umum.
Terutama bagi kelompok sensitif.
Tidak terkecuali bagi anak-anak, khususnya anak usia di bawah 2 tahun.
Ini dikarenakan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk bisa melawan kuman atau zat berbahaya penyebab penyakit.
Salah satu penyakit yang paling sering menimpa anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan, seperti ISPA dan pneumonia.
Penyakit infeksi ini juga berkaitan dengan polusi, karena udara yang kotor bisa mempermudah penyebaran kuman dan virus penyebab infeksi.
Selain gangguan pernapasan, anak-anak yang sering terpapar polusi udara juga rentan mengalami gangguan tumbuh kembang dan gangguan belajar.
Oleh karena itu direkomendasikan untuk tetap menggunakan masker di luar ruangan, menggunakan transportasi umum guna mengurangi polusi udara yang berasal dari gas emisi kendaraan.