Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih mendalami insiden jebolnya tandon air proyek Stasiun LRT di Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin.
Tandon yang jebol itu melukai sedikitnya 5 orang.
Untuk mengetahui penyebab jebolnya tandon penampungan air bersih itu, polisi sudah memeriksa beberapa saksi.
"Sementara sudah 3 saksi ya ini (kita periksa), dari korban selamat, sama sekuriti dari pihak situ sama karyawan proyek," ujar Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Suparmin, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Tandon Air Proyek LRT di Setiabudi Jebol, Hantam Lima Pengendara yang Melintas
Hingga saat ini terdapat lima orang korban luka dalam insiden itu.
Korban terdiri dari 3 pengendara motor dan 2 pekerja proyek.
Tak hanya itu, terdapat 4 kendaraan yang rusak terkena tumpahan air tandon yang mengucur ke jalan.
Bahkan ada satu mobil jasa ekspedisi yang turut terdampak dalam insiden itum
Suparmin menambahkan saat kejadian kondisi arus lalu lintas sedang cukup padat.
Sehingga tumpahan air bah itu mengenai pengendara yang melintasi jalanan yang ada proyek Stasiun LRT Setiabudi.
"Di luar proyek ada aktivitas, kalau tandon kan memang isinya air kan, jebol, pecah, tandon pecah pas begitu orang melintas kan kaget air ditumpahin kan dari tandon segede gitu kan orang juga mental kan," tuturnya.
Akibat jebolnya tandon air proyek LRT Jakarta itu, lima korban dibawa ke rumah sakit.
Korban rata-rata mengalami kecelakaan karena tertimpa langsung tumpahan air bah.
"Korban di rumah sakit lima orang. Tiga laki-laki, dua wanita," kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/6/2022).