News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata Anies soal Fenomena SCBD, Tanggapi dengan Guyonan hingga Beri Pesan

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi fenomena remaja Citayam dan Bojonggede yang nongkrong di kawasan Sudirman atau dikenal dengan nama SCBD

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena munculnya remaja Citayam dan Bojong Gede yang berkumpul dan menghabiskan waktu di kawasan Sudirman, Jakarta, memunculkan istilah 'SCBD'.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun memberi tanggapan akan hal tersebut. 

Ia mengaku baru mendengar istilah yang ternyata adalah sebuah singkatan. 

SCBD ramai di media sosial diplesetkan menjadi singkatan dari Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok. 

Namun sebenarnya istilah SCBD adalah kependekan dari Sudirman Central Business District.

Anies merespons fenomena tersebut dengan gurauan, ia menyebut perlu adanya forum lanjutan mengenai hal ini. 

Baca juga: Terowongan Kendal Magnet ABG Citayam Nongkrong di DKI, Pedagang Starling dan Anies Baswedan Bereaksi

Tanggapan tersebut ia unggah di laman Instagram pribadinya, Kamis (7/7/2022). 

"Kita perlu FGD (Forum Group Discussion) khusus soal ini. Soal SCBD," gurau Anies. 

Lanjut Anies mengatakan tidak keberatan jika banyak remaja yang nongkrong di kawasan Sudirman. 

Fenomena itu justru merupakan bukti bahwa Jakarta adalah kota yang inklusif bagi semua kalangan. 

"Siapa saja silahkan datang. Saya mengistilahkan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman," kata Anies.

Baca juga: Kawasan Sudirman-Thamrin, Kemang hingga SCBD Ditutup Tiap Pukul 00.00 WIB

Anies menjelaskan, awalnya daerah tersebut hanya dipadati oleh para pekerja saja. 

Namun, setelah dibangun trotoar yang lebih lebar, daerah tersebut kini menarik perhatian warga lainnya.

"Jadi tempat ini menjadi tempat ruang ketiga yang menyetarakan." 

"Seluruh warga Jabodetabek bisa menikmati jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi, satu-satunya di Republik ini."

"Mendadak tower-tower itu bukan hanya menjadi milik mereka yang bekerja di tempat ini. Sebagai sebuah pengalaman tetapi siapa saja silakan datang," dilansir Kompas.com, Jumat (8/7/2022).

Ratusan remaja dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta berkumpul di Taman Sudirman, Jakarta, Kamis (7/7/2022). Kini muncul istilah SCBD yakni Sudirman Citayam Bojonggede dan Depok. (Tribunnews/JEPRIMA)

Pesan Anies Baswedan 

Anies pun meminta semua pihak untuk mengizinkan remaja-remaja tersebut menikmati suasana kawasan Sudirman dengan cara mereka masing-masing.

Hanya saja, Anies mengingatkan kepada para pengunjung untuk selalu menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan.

"Yang penting jaga kebersihan, jaga ketertiban, selebihnya nikmati ruang ketiga bersama untuk semuanya," 

"Boleh datang dari mana saja. Tempat ini enggak harus (diisi oleh) mereka yang secara sosial ekonomi menengah ke atas," kata Anies, Kamis (7/7/2022). 

Mengenal SCBD 

Diwartakan Tribunnews, SCBD merupakan pusat bisnis premium dengan gedung perkantoran, hunian eksklusif, pusat perbelanjaan modern, dan hotel bintang lima, yang didukung dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi.

SCBD berlokasi di Gedung Artha Graha, Jl. Jend. sudirman kav 52-53 No.Kav 52-53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190.

Diketahui, SCBD mempunyai luas 45 hektar, yang dibagi menjadi 25 lot.

Mengutip laman SCBD, penyusunan masterplan SCBD dilaksanakan pada tahun 1987 - 1992 di bawah nama PT Danayasa Arthatama.

Kawasan kumuh di jantung segitiga emas Jakarta itu kemudian bertranformasi menjadi kawasan elite dan modern.

Sementara Gedung Artha Graha adalah gedung perkantoran pertama yang berdiri di kawasan SCBD pada 1995.

Baca juga: SCBD Diplesetkan Menjadi Sudirman Citayam Bojonggede dan Depok, Ini Tanggapan Anies Baswedan

Kemudian, menyusul apartemen mewah, gedung perkantoran hingga hotel elite mulai didirikan.

Pada 19 April 2002, SCBD melakukan penawaran umum perdana atas 100.000.000 saham kepada masyarakat di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan menjadi perusahaan terbuka dengan kode perdagangan SCBD.

Saat ini, Komisaris Utama PT Danayasa Arthatama dijabat oleh Sugianto Kusuma.

Sementara jabatan Komisaris dipegang oleh Hartono Tjahjadi Adiwana dan Ku Siew Kuan.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Widya) (Kompas.com/Sania Mashabi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini