Ferry mengatakan, lokasi penemuan sembako dikubur ini selalu ramai oleh warga.
"Selalu ramai selama ini, informasi tidak ada mobil beko (excavator) untuk menggali disitu, tidak terlihat beberapa tahun belakang. Makanya kaget juga ada penimbunan disitu," jelasnya.
Dari informasi yang ia dapat, excavator itu baru terlihat ketika ada penggalian dugaan timbunan sembako ini.
"Bahkan lurah hampir setiap hari lewat situ, makanya kaget juga. Harusnya kan masyarakat lihat, kalau ada beko itu baru ada pas penggalian," tuturnya.
Terakhir, Ferry berujar bahwa saat ini kasus tersebut tengah diselidiki oleh aparat kepolisian terkait.
"Saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian terkait kebenaran tersebut, apakah benar-benar ada penimbunan beras banpres atau itu rekayasa saya juga tidak tahu ya," pungkasnya.
Penjelasan JNE
JNE perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman, angkat suara terkait penemuan sembako bantuan presiden yang dikubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha, menegaksan bahwa pihaknya tidak melakukan penimbunan sembako.
"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan," kata Kurnia Nugraha.
"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," jelasnya.
Kurnia berujar, pihaknya berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur hukum yang berlaku.
"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," tegasnya.
Lurah Tirtajaya, Muhammad Imron, angkat suara ihwal temuan sembako diduga bantuan presiden yang dikubur di wilayahnya. "Kalau masalah banpres atau bukan persisnya ditangani oleh polres ya," jelas Imron.