TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pelaku perampokan mendatangi warung milik Asep (51) diJalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022) dini hari tadi.

Asep tak menyadari karena sedang asyik rebahan sambil menyaksikan berita rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo di handphone.

"Saya lagi tiduran sambil nonton berita yang lagi viral, kasus (Ferdy) Sambo. Lagi serius-seriusnya ada orang masuk, tapi saya nggak kedengeran orang masuk," kata Asep di lokasi kejadian, Rabu siang.

Asep baru sadar kehadiran para perampok tersebut ketika tiba-tiba saja handphone-nya yang sedang dipakai menonton berita Ferdi Sambo dirampas.

Tak mau melepaskan barang berharganya begitu saja, Asep sampai harus tarik-tarikan dengan si perampok dalam rangka mempertahankan handphone-nya.

"Begitu lagi tarik-tarikan dia bawa senjata tajam, bawa celurit. Begitu saya mau diginiin (dibacok), saya lepas hapenya, dia lari," kata Asep.

Aksi tiga pelaku yang membawa senjata tajam terekam CCTV ketika menggasak sejumlah barang berharga dan dagangan di warung tersebut sekitar pukul 4.16 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV dari Pintu Air Flushing Ancol yang berdekatan dengan warung, terlihat awalnya tiga pelaku berboncengan mengendarai satu sepeda motor mendatangi lokasi.

Menurutnya, tiga pelaku berboncengan tanpa mengenakan helm maupun masker.

Kemudian, seiring pelaku yang berperan sebagai joki menunggu di motor, dua lainnya bergerak menjalankan aksi perampokan.

Pelaku pertama awalnya datang ke warung Asep dan menggasak barang dagangannya seperti kopi, minuman ringan, hingga rokok.

Setelah pelaku pertama kembali ke motor, pelaku kedua yang dari rekaman CCTV terlihat mengenakan jaket hitam dan celana pendek kini beraksi.

Pelaku kedua awalnya terlihat berhasil menggasak tabung gas 3 kilogram sambil masih menenteng celurit.

Baca juga: Komnas HAM: Ferdy Sambo Sangkal Telah Tembak Brigadir J saat Rekonstruksi Pembunuhan

Tak puas dengan barang-barang tersebut, pelaku kedua balik lagi ke warung Asep dan mulai mengancam korban dengan celuritnya.