TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang 16 Oktober 2022 ini, perhatian warga Jakarta tertuju pada sosok penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan Anies Baswedan.
DPRD DKI Jakarta telah mengusulkan tiga nama calon kepada Kemendagri yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menilai dari ketiga nama ini, Bahtiar menjadi calon paling kuat untuk memimpin Jakarta.
Menurut dia dengan posisinya di Kemendagri, Bahtiar terbebas dari persepsi sebagai ‘orangnya Anies’ atau ‘orangnya Jokowi’.
’’Bahtiar dianggap masyarakat Jakarta sebagai tokoh yang paling mungkin meredam polarisasi, dan ini bagus karena akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap Pj yang ditunjuk,’’ kata Dedi dalam diskusi Persepsi Kinerja Anies Baswedan dan menyongsong Pj Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Dedi menambahkan meski tidak lebih populer dari Sekda DKI Marullah, nyatanya Bahtiar justru paling unggul dari sisi kepercayaan publik.
Baca juga: Formappi Sebut Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar Sosok Tepat Pj Gubernur DKI Jakarta, Ini Alasannya
‘’Ini menandai bahwa Pj Gubernur DKI Jakarta lebih dititikberatkan pada aspek kinerja, bukan soal sekedar popularitas,’’ tambah Dedi.
“Kepercayaan publik pada Bahtiar juga dipengaruhi oleh faktor ketokohannya yang murni ASN, dan berpengalaman sebagai penjabat Gubernur di Riau,” ujarnya.