TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Political Power melakukan survei terbaru mengenai siapa sosok calon penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pilihan warga.
Pj Gubernur DKI ini akan menggantikan Anies Baswedan setelah masa jabatannya selesai bulan depan.
Seperti diketahui ada tiga calon Pj Gubernur DKI yang telah diusulkan DPRD DKI kepada pemerintah pusat.
Ketiganya adalah Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Sekda DKI Jakarta Marullah, dan Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan Diharapkan Bisa Menekan Polarisasi
Dari survei yang dilakukan Indonesia Political Power nama Bahtiar berada pada urutan tertasa dinilai cocok menggantikan posisi Anies Baswedan hingga 2024 nanti.
Bahtiar memperoleh angka 37 persen untuk kriteria tidak terikat kepentingan politik dan sebagai teknokrat.
Kemudian posisi kedua disusul oleh Sekda DKI Jakarta Marullah sebanyak 24 persen, lalu terakhir di posisi ketiga ada nama Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono 8 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Ikhwan Arif, Pendiri Indonesia Political Power (IPP) menjelaskan pilihan masyarakat DKI Jakarta terhadap Pj Gubernur DKI Jakarta tidak ditentukan oleh kepentingan politik di lingkaran politik Pak Anies Baswedan maupun dilingkarkan pemerintah pusat Presiden Jokowi.
Ini dengan dibuktikan persentase pilihan hingga 28 persen tidak terikat kepentingan politik dilingkarkan politik Pak Anies dan Presiden Jokowi kemudian netralitas pemilih dari pola masa lalu sebanyak 13 persen.
“Berdasarkan hasil survei ini kita lihat Pak Bahtiar sebagai teknokrat yang tidak terikat dari kepentingan politik baik itu dilingkarkan politik Pak Anis maupun dilingkarkanya Pak Jokowi. Kemudian ada gambaran atau pola politik DKI yang sangat jelas. Publik di DKI tidak menginginkan polarisasi tajam,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (7/10/2022).
Begitu juga ketika responden mendapat pertanyaan bila diberi suara untuk memilih penjabat, masyarakat masih konsisten menjawab Bahtiar pada posisi teratas dengan persentase 43 persen disusul Marullah 27 persen.
Adapun Heru Budi memperoleh 9 persen.
Sementara sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
Menurut Ikhwan hasil survei ini menunjukkan ada beberapa poin penting.