Mereka berasal dari Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan.
Isnawa menyebut, pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengatasi banjir.
"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat," katanya dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Tol Pondok Aren-Serpong Ditutup Akibat Banjir, Ketinggian Air Mencapai Hampir 1 Meter
Ada korban jiwa
Banjir Jakarta yang terjadi kemarin juga memakan korban jiwa.
Tiga siswa MTS 19 Pondok Labu Cilandak, Jakarta Selatan, meninggal setelah tertimpa tembok sekolahnya.
Peristiwa pilu itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, kawasan sekolah memang sedang terendam banjir.
Guru IPS di MTS 19, Edison membenarkan kejadian ini.
Baca juga: Bangunan MTS 19 Pondok Labu Roboh Diduga akibat Banjir, 3 Orang Meninggal
Ia mengatakan, tembok yang roboh merupakan tembok pembatas antara sekolah dengan pemukiman warga.
Nahas ketiga kejadian ada 4 orang siswa sedang berada di dekat tembok tersebut.
"Sudah dievakuasi empat orang, tiga meninggal dunia," ucap Edison, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ketiga korban tercatat sebagai warga kelas VIII.
Identitas mereka yakni Dika, Dendis, Adnan E, dan satu korban luka bernama Aditya Daffa Luthfi.
Sementara peenyebab robohnya tembok karena buruknya drainase di lokasi kejadian.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Nur Indah Farrah Audina)