Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah sekitar tiga pekan ditemukannya empat jenazah dalam satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat hingga kini total 28 saksi telah diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan dari pemeriksaan saksi tersebut pihaknya menemukan kesamaan keterangan dengan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi secara deduktif dan induktif ada keidentikan dimana hasil sementara penyeldikan menyatakan memang ada salah satu keluarga atas nama Budyanto punya kecendrungan dominan dan memiliki sikap positif terhadap ritual tertentu," jelas Hengki dalam keteranganya dikutip Jum'at (2/12/2022).
Akan Umumkan Hasil Akhir pada Pekan Depan
Setelah berhasil mendapatkan sejumlah keterangan dan bukti tersebut polisi pun disebut Hengki bakal segera mengumumkan hasil akhir dari penyelidikan terhadap kasus tersebut pada pekan depan.
"Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir daripada penyelidikan kami tentang ditemukannya mayat ataupun jenazah di Kalideres," kata Hengki.
Dikatakanya rencana pengungkapan kasus itu pada pekan depan lantaran saat ini pihaknya masih menunggu hasil akhir pemeriksaan forensik yang dilakukan tim gabungan kedokteran forensik.
Pemeriksaan itu yakni guna mencari sebab pasti mengenai kematian misterius empat jenazah di sebuah perumahan di Kalideres tersebut.
"Sampai sekarang kami masih menanti pemeriksaan dari tim ahli kedokteran forensik Polri maupun dari RSCM UI untuk mencari sebab pasti dari kematian ini," sebutnya.
Baca juga: Pekan Depan Polisi Umumkan Hasil Akhir Penyelidikan Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Kecil Kemungkinan Karena Tindak Pidana
Sebelumnya polisi juga mengungkapkan kecil kemungkinan jika keempat orang yang tewas itu akibat adanya tindak pidana yang terjadi.
"Sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar daripada kegiatan dilakukan empat orang ini di dalam rumah," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Dari hasil olah TKP, Hengki menyebut tidak menemukan adanya tanda-tanda orang lain yang masuk ke dalam rumah tersebut.
"Kami tekankan sekali lagi dari hasil pemeriksaan olah TKP tidak ditemukan adanya jejak-jejak adanya pihak luar masuk ke dalam TKP baik itu dari jejak-jejak pemeriksaan dari Labfor. Kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam dan tidak ada pihak luar yang masuk," jelasnya.
Ritual Keluarga Kalideres
Polisi kembali mengungkap fakta baru dalam proses penyelidikan sementara terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa terdapat kecendrungan yang dominan mengarah kepada almarhum Budiyanto yang memiliki kepercayaan terhadap aktivitas ritual tertentu.
"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief (kepercayaan) dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah dalam keluarga dilakukan melalui ritual tertentu," kata Hengki dalam keteranganya, Selasa (29/11/2022).
Baca juga: Keluarga di Kalideres Diduga Jalani Ritual Sekte, Ditemukan Mantra dan Buku Lintas Agama
Fakta terbaru itu pihaknya temukan usai ditemukannya keidentikan penyelidikan berdasarkan saksi dan bukti bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Selain itu Hengki juga menjelaskan, dalam hasil penyelidikan sementara itu, hal itu juga diperkuat dengan ditemukannya sejumlah benda berupa buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan di dalam rumah tersebut.
"Oleh karenanya kami akan mengundang ahli sosiologi agama untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan tulisan yang ada di dalam buku serta hubunganya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," jelasnya.
Temuan Mantra-Kemenyan
Selain aktivitas ritual, penyidik juga mengungkap temuan baru dari penyelidikan kasus tersebut. Salah satunya temuan mantra dan kemenyan.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan," ucap Hengki.
Polisi kini turut melibatkan ahli sosiologi agama untuk meneliti korelasi buku mantra dan kemenyan dengan aktivitas ritual yang dijalankan keluarga Kalideres tersebut.
"Kami akan mengundang ahli sosiologi agama untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," pungkas Hengki.