Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Ash Shomad yang bernaung di Yayasan Bahtera Maju Indonesia (YBMI), membersihkan sejumlah tempat ibadah dan juga sekolah di 70 lokasi se-Jabodetabek.
Selain 29 masjid dan 25 sekolah juga terdapat 10 gereja, 2 klenteng, 2 vihara, dan 2 pura ikut dibersihkan.
"Dalam program ini kami bekerja sama dengan sejumlah televisi swasta," ujar Project Manager Ash Shomad-YBMI Peduli, Dwi Fajar Erhan, Senin (19/12/2022).
Menurut Dwi, kegiatan bersih-bersih ini bagian dari upaya untuk merevitalisasi sarana yang bisa mendukung kegiatan sosial di masyarakat khususnya sekolah dan tempat ibadah pascapandemi Covid-19.
Selain itu, lanjut Dwi, dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi fasilitas sekolah dan tempat ibadah agar siswa dan jamaah yang beribadah bisa merasa nyaman.
Baca juga: Semangat Bersama Toleransi Beragama, Kemenag Terbitkan Draft Panduan Peliputan Konflik Keagamaan
Selain masjid dan sekolah juga ada gereja, klenteng, vihara, dan pura yang ikut dibersihkan, menurut Dwi, sebagai wujud toleransi.
Selain itu, kata Dwi, Program Bersih Sekolah dan Tempat Ibadah ini juga memberdayakan pemuda sekitar yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.
"Sehingga mendapatkan penghasilan tambahan dengan berkontribusi kepada masyarakat melalui program bersih-bersih ini," ujarnya.
DKM Ash Shomad-YBMI juga menyampaikan sumbangan kepada tenaga kebersihan sekolah/ tempat ibadah, dan tempat sampah untuk memilah sampah organic–non organik.
Dwi merinci, selama Program Bersih-Bersih Sekolah dan Tempat Ibadah yang dilaksanakan dari tanggal 17 November-15 Desember 2022 ini telah membersihkan sebanyak 29 masjid, 25 sekolah, 10 gereja, 2 klenteng, 2 vihara, dan 2 pura yang tersebar di Jabodetabek.
Sementas itu, Ketua DKM Masjid Ash Shomad, Ustaz Dr Marzuki menambahkan Program Bersih-Bersih Masjid ini merupakan inisiatif pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Masjid Ash Shomad Budi Karya Sumadi yang juga Menhub RI.
Melalui kegiatan ini, lanjut Ustaz Marzuki, Menhub Budi Karya berharap agar model ini tersiar luas dan menjadi contoh (role model) bagi DKM masjid lain.
Ustaz Marzuki mengatakan program bersih-bersih bertujuan agar tempat ibadah umat Muslim dan tempat ibadah serta sekolah di Indonesia kondisinya bersih, tidak kumuh, sehingga menjadi nyaman bagi jamaah dan tidak menjadi tempat penularan berbagai penyakit, termasuk Covid-19 yang penularannya bisa lewat cairan (droplet) yang menempel di lantai, karpet, sajadah atau tempat wudhu.
"Pembersihan masjid dilakukan secara menyeluruh, baik di sisi eksterior maupun interior. Baik itu halamannya, terasnya, dinding-dindingnya, lantai, karpet, tempat wudu, sampai toilet dan ruang marbot. Program tersebut melibatkan marbot masjid setempat dan para pemuda sekitar," kata dia.