Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengatakan, pengguna jasa pada momen Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2023 meningkat lebih dari dua kali lipat dari pada tahun lalu.
Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menjelaskan, pada Nataru 2022 terdapat sekitar 199.000 pengguna jasa kereta api (KA).
"Jadi kalau untuk melihat untuk perbandingan dengan tahun lalu ya. Untuk tahun lalu itu terdapat sekitar 199.000 pengguna jasa yang berangkat dari area Daop 1 Jakarta," kata Eva, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2023).
Sementara itu, pada Nataru 2023, hingga saat ini sudah terdapat sekitar 427.000 pengguna jasa.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Terjadi di Jabar Selama Libur Nataru, SAR Imbau Warga Waspada Bencana Hidrometereologi
"Kalau untuk saat ini dari tiket yang terjual saja, mulai 22 Desember sampai dengan tanggal 8 Januari nanti sudah terdapat 427.000," katanya.
Eva menuturkan, mekanisme penghitungan jumlah pengguna jasa, baik di tahun 2022 dan 2023, yakni selama 18 hari.
"199.000 ini sama ya masa Natarunya selama 18 hari kita menghitungnya," ungkap Eva.
Dengan demikian, pengguna jasa KA meningkat lebih dari dua kali lipat pada momen Nataru 2023.
"Artinya pengguna jasa pada momen Nataru saat ini sudah meningkat dua kali lipat," ujarnya.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menyampaikan, puncak arus balik terjadi, pada Senin (2/1/2023).
Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, hari ini merupakan jumlah tertinggi.
Eva menjelaskan, total ada 39.000 pengguna jasa KA yang tiba di Jakarta. Baik melalui Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Baca juga: ASDP Prediksi Jumlah Penumpang Lintasan Ajibata-Ambarita Mencapai 68 Ribu Orang Saat Puncak Nataru
"Kalau untuk puncaknya, kalau kita lihat berdasarkan data, hari ini yang paling tinggi ya," kata Eva, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin ini.
"Karena secara total ada 39.000 pengguna jasa yang tiba di area Daop 1 Jakarta," sambungnya.
Eva menuturkan, data tersebut mencatat kedatangan, di Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, dan beberapa Stasiun lain yang melayani turun KA jarak jauh.
"Untuk angka di atas 30.000 itu terjadi kemarin (1/1/2023) dan hari ini. Kemarin 32.000. Hari ini 39.000," jelasnya.
Sementara itu, Eva mengungkapkan, arus balik akan berlangsung secara bertahap.
"Mungkin untuk arus balik ini bisa dibilang bertahap ya. Karena sampai besok pun sebenarnya masih terhitung tinggi. Hanya saja mungkin angkanya sudah di bawah 30.000," kata Eva.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan kondisi penumpang normal meski masih ada keterlambatan kereta api (KA) akibat banjir di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, KA Brantas dengan tujuan Stasiun Semarang pukul 12.10 WIB mengalami keterlambatan. Sehingga penumpang dialihkan ke KA Brantas Tambahan, yang berangkat sekira pukul 13.30 WIB.
Selain itu, pengalihan penumpang juga terjadi pada keberangkatan KA Kertajaya tujuan Surabaya ke KA Gumarang.
Baca juga: Hari Ini Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir Sudah Normal
Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, masih ada sejumlah perjalanan KA yang mengalami keterlambatan akibat banjir di wilayah Semarang.
"Kalau dari sisi perjalanan KA-nya. Karena memang kondisi banjir masih terjadi, memang masih ada keterlambatan utk pemberangkatan ataupun KA yang tiba di area Daop 1 Jakarta," kata Eva, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2023) lalu.
Meski demikian, Eva menuturkan, kondisi penumpang yang mengalami keterlambatan KA di Stasiun Pasar Senen terpantau normal.
"Jadi normal yang kita katakan itu dari sisi penumpang," ucap Eva.
Eva menjelaskan, hal tersebut mengacu situasi beberapa hari yang lalu. Dimana para penumpang terdampak banyak yang menunggu di Stasiun.
"Kalau kemarin itu kan situasi penumpang di Stasiun itu mereka banyak yang masih sangat padat, menunggu, dan lain-lain ya," jelasnya.
"Jadi sekarang secara keseluruhan untuk penumpang itu normal situasinya," sambung Eva.
Kondisi normal tersebut, kata Eva, dikarenakan pihak PT KAI telah mengupayakan pengalihan melalui KA lain dan pengalihan jalur.