TRIBUNNEWS.COM - Para tersangka kasus pembunuhan berantai mengincar tenaga kerja wanita (TKW) untuk menjadi korban penipuan.
Tersangka Wowon (60), Duloh (63) dan Dede Solehudin (35) berpura-pura dapat menggandakan uang yang disetorkan oleh para TKW.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan Wowon cs menjanjikan kekayaan dan uang yang berlipat ganda setelah para TKW kembali ke Indonesia.
Para tersangka mengumpulkan uang ini dalam satu rekening atas nama M Dede Solehudin.
Baca juga: Nasib Tragis Noneng, Dorong Siti TKW ke Laut, Berakhir Dibunuh Wowon dan Ditemukan jadi Kerangka
"Kami temukan fakta baru lagi, ternyata Dede kumpulin dana dari TKW di luar negeri."
"Para saksi (korban penipuan) dijanjikan saat kembali ke Indonesia akan ada rumah bagus, penggandaan uang," jelasnya dikutip dari Wartakotalive.com.
Namun hal itu hanya siasat licik tersangka untuk mendapatkan uang korban, karena ketika korban menagih uang tersebut, Wowon cs akan membunuhnya.
Kombes Hengki mendapatkan keterangan ini dari salah satu saksi yang lolos dari rencana pembunuhan, bernama Yeni.
Yeni merupakan keluarga salah satu tersangka yang mengetahui aksi pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.
Selain mengincar para TKW sebagai korban pembunuhan, Wowon cs juga mengincar orang-orang yang mengetahui aksi kejahatan mereka.
"Kami temukan fakta baru, ada korban lain sebelum TKP Bekasi. Kami dapatkan kesaksian dari salah satu keluarga tersangka," ungkapnya.
Baca juga: Ujang Nyaris Tewas Minum Kopi Beracun Milik Wowon Pembunuh Berantai Bekasi dan Cianjur
Saat ini Yeni tengah melarikan diri ke luar negeri menjadi TKW karena takut dibunuh.
Kepada petugas, Yeni memberikan daftar orang-orang yang sempat berurusan dengan Wowon dan gerombolannya.
"Dia memberikan informasi bahwa tolong dicek temannya ini ini. Apakah masih dalam keadaan sehat?" sambungnya.