TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat dan Kepulauan Seribu, Darmadi Durianto meminta agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan menyikapi kemacetan yang dikeluhkan warga Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara dalam beberapa bulan belakangan ini.
Pasalnya, kata dia, kemacetan di wilayah PIK tersebut kian hari kian tak terkendali.
Tentu kondisi ini merugikan masyarakat baik dari sisi mobilitas ekonomi maupun aspek lainnya.
"Masalah kemacetan lalu lintas di kawasan PIK yaitu seputaran perempatan Elang laut dan perempatan Indomobil sangat melelahkan dan meresahkan serta memberatkan warga," kata Darmadi kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Arus Lalu Lintas di Pasar Rebo Jakarta Timur Macet Parah Imbas Traffic Light Mati
Oleh karenanya, Darmadi berharap agar Kemenhub dapat mencarikan solusi yang tepat.
"Sehingga masalah kemacetan yang terjadi setiap pagi dan sore hari di kawasan PIK tidak merugikan masyarakat yang berdiam di sana pada khususnya dan masyarakat yang melintas kawasan PIK pada umumnya," ujar Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Lebih lanjut Darmadi mengungkapkan rekayasa lalu lintas yang beberapa bulan lalu diterapkan oleh Kepolisian Sektor Penjaringan, sebenarnya sudah cukup bagus pada awalnya.
Namun, kata dia lagi, setelah sekian bulan diterapkan, ternyata banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di perempatan seputaran Indomobil.
"Baik oleh kendaraan roda empat dan terlebih lagi oleh kendaraan roda dua yang dilakukan untuk mencari jalan pintas supaya tidak melalui arah lalin yang diterapkan, sehingga hal ini mengakibatkan macet yang berkepanjangan dan sangat merepotkan warga di PIK dan sangat banyak sekali keluhan-keluhan yang disampaikan setiap harinya, karena hal ini sangat merugikan masyarakat karena menghambat aktifitas mereka setiap harinya," tutur Darmadi.
Meski kondisi tersebut sudah berjalan beberapa bulan, kata dia, namun belum ada respon dari pihak-pihak terkait.
"Ada beberapa usulan oleh warga yang berdiam di PIK untuk solusi dalam rekayasa lalu lintas yang sedang diterapkan, yang notabene mengalami dan menjalani kemacetan setiap harinya, tetapi ternyata belum direspons oleh pihak-pihak terkait," katanya.
Darmadi menegaskan, dengan lambatnya respons dari pihak-pihak terkait justru membuat warga setiap pagi dan sore hari terpaksa tetap harus melalui jalanan yang macet.
"Dan lama kelamaan timbul sikap skeptis dari masyarakat sehingga dapat menghambat aktivitas yang pada ujungnya menghambat kegiatan ekonomi mereka. Mestinya kondisi semacam ini diperhatikan secara serius oleh stakeholder terkait. Jangan hanya berdiam diri ketika ada warganya mengeluhkan tata kelola lalu lintas yang makin amburadul," ujarnya.