TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Peristiwa berdarah terjadi di sebuah warteg kawasan Jalan Pasir Randu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/3/2023) dini hari.
Seorang pelayan di warteg tersebut tewas ditikam kuli bangunan, sementara dua korban lainnya kini dalam kondisi kritis karena tak luput dari tikaman pelaku.
Beruntung tak sampai 24 jam, aparat Polres Tangerang Selatan berhasil membekuk SR (22) pelaku pembunuhan wanita pelayan warteg tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelayan warung nasi tewas ditikam kuli proyek di kawasan Jalan Pasir Randu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/3/2023) dini hari.
Korban yang berjenis kelamin wanita tersebut tewas setelah dihujani sabetan senjata tajam.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian berdarah tersebut terjadi sekira pukul 02.30 WIB.
Polres Tangerang Selatan pun membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Penjaga warung makan yang meninggal berinisial I (43), dengan luka bacok di berbagai organ vitalnya.
Sementara dua orang lagi yakni S dan T mengalami luka sayatan di kepala dan punggungnya.
Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Aldo Primananda Putra mengatakan kalau sakit hati jadi pemicu utama SR membabi buta mengayunkan goloknya.
"Motif pelaku sakit hati ke korban karena korban pesan makan selalu dikasih belakangan, sehingga menimbulkan rasa dendam," kata Aldo di Polres Tangerang Selatan, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Tikam Perwira Polisi Menggunakan, Anak Pengedar Narkoba di Koja Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan
Kepada petugas, SR mengaku sudah mengenal korban-korbannya.
Karena pelaku ini sering makan di warung milik korban yang berdekatan dengan proyek tempat ia bekerja.
"Pelaku dan korban saling kenal, kalau untuk utang piutang tidak ada," singkat Aldo.
Usut punya usut, warung korban memang ditunjuk oleh pihak proyek untuk menyuplai makanan kepada para pekerja.
Jadi para pekerja biasa memakan masakan yang diolah pemilik warung.
"Kebetulan warung ditunjuk proyek suplai makanan untuk tukang yang ada dibedeng proyek, pelaku sakit hati ketika selalu dibelakangin," jelas Aldo lagi.
Karena perbuatannya, SR terancam pidana penjara seumur hidup dan atau penjara maksimal 20 tahun sesuai pasal Pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP dan atau pasal 351 KUHP.
Baca juga: Gara-gara Sering Di-bully Bau Badan, Siswa SMK di Palembang Tikam Teman hingga Tewas saat Sekolah
Diberitakan sebelumnya, menurut informasi yang dihimpun, kejadian berdarah tersebut terjadi sekira pukul 02.30 WIB.
Kata bram, seorang saksi mata dan petugas keamanan proyek, terdapat dua korban yang selamat meski mengalami luka-luka akibat di serang oleh pelaku.
"Jadi ada tiga orang wanita di dalem warung itu. Satu meninggal yang dua lagi selamat tapi kritis," ungkap Bram.
Pasalnya, seorang pria yang berada di samping Warung Tegal hendak menolong korban.
Namun, pria tersebut malah apes ikut menjadi korban penusukan.
"Jadi ada satu korban ini yang mau nolong, tapi malah di bacok juga sama si pelaku," sambung Bram.
Senada, Suryata, Ketua RW sekitar mengatakan, kalau tempat kejadian perkara adalah sebuah warung tegal (warteg).
"Di dalam warteg itu ada tiga cewe, yang satu meninggal yang dua luka-luka," tutur Suryata.
Identitasnya, Isah adalah korban yang meninggal dunia, sementara Suryani korban selamat yang luka-luka.
"Satu korban lagi kita enggak tahu namanya. Karena korban itu trauma saat ditanya belum bisa ngomong," sebut Suryata.
Baca juga: Curhatan Pengusaha Warteg Imbas BBM Naik: Keuntungan Tergerus, Biaya Sewa Tempat Bakal Ikutan Naik
Berdasarkan data yang terhimpun, insiden sadis diduga karena sakit hati.
Warga lainnya, Suherman, menjelaskan penyebab pembunuhan itu diduga karena sakit hati.
Lantaran pelaku merasa tidak dilayani oleh korban saat memesan makanan.
"Sakit hati, si pelaku mesen makan dicuekin, jadi sakit hati," kata Suherman.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Merasa Selalu Dilayani Belakangan, Kuli Proyek di Tangerang Bunuh Wanita Pelayan Warteg,