News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Perjuangan para Lansia Selamatkan Diri Lolos dari Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto lansia korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dan Petugas Damkar berjibaku jinakkan api. Kakek Olip (64) dan istrinya Nenek Sumianti (60) bercerita saat gelap gulita harus menyelamatkan diri dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sabtu (4/3/2023) dan Yusuf Kartono (64) warga Tanah Merah Bawah, Plumpang, Jakarta Utara menceritakan detik-detik dirinya berhasil selamat dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

TRIBUNNEWS.CON, JAKARTA - Berjuang sendiri, sejumlah lansia mengungkap detik-detik mereka selamat dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2022) malam.

Para lansia ini ada yang harus melawan kepulan asap hingga panasnya api yang membakar Depo Pertamina Plumpang.

Seperti kisah pasutri lansia kakek Olip (64) dan istrinya Nenek Sumianti (60).

Mereka bercerita saat gelap gulita harus menyelamatkan diri dari kebakaran maut itu.

Hingga akhirnya selamat dan mengungsi di tenda pengungsi yang berlokasi di RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara.

Ada juga cerita dari Yusuf Karsono, pria berumur 64 tahun harus berjuang menyelamatkan diri dari kepulan asap saat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar.

Meski kakinya sakit, Yusuf Karsono berusaha semampunya untuk berlari bersama ketiga anaknya agar bisa selamat.

Kisah Kakek Olip dan Nenek Sumianto Gelap Gulita Selamatkan Diri dari Kebakaran Depo Plumpang

Kakek Olip (64) dan istrinya Nenek Sumianti (60) bercerita saat gelap gulita harus menyelamatkan diri dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.

Sumianti membeberkan detik-detik suasana mencekam tersebut hingga akhirnya selamat dan mengungsi di tenda pengungsi yang berlokasi di RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara.

Saat ditemui, keduanya sedang duduk memakan nasi bungkus di dalam tenda berwarna biru tersebut.

Sumianti bercerita dirinya dan beberapa anggota keluarga lainnya sudah terlelap saat peristiwa kebakaran maut itu terjadi.

"Saya dan suami saya sedang menonton TV. Terus pada teriak-teriak dan keluar. Saya ikut keluar juga, terus langsung ada bau menyengat tak sedap makanya buru-buru keluar melarikan diri," kata dia saat ditemui, Sabtu (4/3/2023).

"Terus saya juga kan masih ada orang tua yang usianya hampir 80 tahun, jadi buru-buru takut sesak nafas terus enggak tertolong," imbuhnya.

Sumianti menurutkan kala ia dan keluarganya menyelamatkan diri, suasana gelap gulita.

Ia dan suaminya sempat mengalami sesak nafas karena bau bensin yang sangat menyengat.

"Saya kan lari ya, karena semua warga di sini lari. Pas panik itu sesak banget asap dah mengepul di mana-mana," imbuhnya.

Mereka bersyukur semua anggota keluarganya selamat, meski terpaksa harus mengungsi semua.

"Alhamdulillah masih diberi keselamatan dan ya tidur di tenda mungkin semalem lelap karena kan capek ya habis lari-lari," ucapnya.

Perjuangan Lansia Selamatkan Diri Saat Kebakaran Depo Plumpang: Sesak Napas, Kaki Sakit Dipaksa Lari

Yusuf Karsono, seorang pria berumur 64 tahun harus berjuang menyelamatkan diri dari kepulan asap saat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar, Jumat (3/3/2023).

Meski kakinya sakit, Yusuf berusaha semampunya untuk berlari bersama ketiga anaknya agar bisa selamat.

"Ini saya saja kaki sebenernya lagi sakit, tapi pas malam itu banyak yang panik, saya panik jadi dipaksain lari," kata Yusuf saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/3/2023).

Yusuf menceritakan saat itu cuaca sedang hujan disertai petir.

Tak lama mendengar suara petir, dia langsung melihat kepulan asap membumbung tinggi.

Dia sempat kesulitan bernapas ditambah rasa panik karena semua orang berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Yusuf Kartono (64) warga Tanah Merah Bawah, Plumpang, Jakarta Utara menceritakan detik-detik dirinya berhasil selamat dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti)

Selain itu, bau yang menyengat dan membuat tak nyaman dihirup menambah kesulitan dirinya yang sudah berumur itu untuk berlari.

Tak lama dari itu, api terlihat membesar di kawasan Depo Pertamina Plumpang.

Ditambah adanya bunyi ledakan yang membuat warga sekitar panik.

"Panik sama kayak kita lari larian semua. Pas ada asep aja lari-larian, apalagi pas ada ledakan, lari semua udah teriak teriak pertamina kebakaran pertamina kebakaran nah saat itu mulai pada keluar," ucapnya.

Tak ada yang berhasil diselamatkan dari rumah yang dijadikan usaha bengkel itu. Hanya keluarga dan baju yang dikenakan yang berhasil selamat.

"Nggak sempat nyelamatin apapun. Kalau ditotal ini kira-kira ratusan juta kerugiannya," ungkapnya.

Meski begitu, Yusuf masih bersyukur keluarganya tidak ada yang menjadi korban atas keganasan si jago merah itu.

"Ya harapannya baik kembali, terus ya jangan seperti ini lagi. Trauma, udah dua kali yang dulu kan pernah, tapi nggak separah ini," ucapnya.

Di sisi lain, Yusuf pasrah jika memang harus direlokasi dari rumah yang ditinggali sejak tahun 1990 itu.

"Ya kalau kayak kita mah ikutin aja, yang penting adil aja," tuturnya.

Identitas 19 Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Diduga Masih Ada 3 Korban Tertimbun

Seperti diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.

Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir

Hingga Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.

"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno kepada wartawan di lokasi.

Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.

"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terangnya.

Baca juga: 1.300 Warga Mengungsi di 10 Lokasi Pasca Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang

Warno mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.

"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujarnya.

Berikut nama-nama korban tewas berdasarkan data Posko Koramil 01 Koja:

1. Syaiful Anwar (Laki-laki/21 tahun)
2. Rospita (Perempuan/45 tahun)
3. Iis Ernayati (Perempuan/26 tahun)
4. Ilyas (Laki-laki/4 tahun)
5. Siti Aminah (Perempuan/40 tahun)
6. Hadi (Laki-laki/30 tahun)
7. Rahmad Syukur (Laki-laki/50 tahun)

8. Rohani (Perempuan/40 tahun)
9. Naila (Perempuan/20 tahun)
10. Sumila (Perempuan/75 tahun)
11. Ayub (Laki-laki/45 tahun)
12. Yumiyati (Perempuan/18 tahun)
13. Hardiyansyah (Laki-laki)

14. Evelina (Perempuan/50 tahun)
15. Nursaini (Laki-laki)
16. Ardiansyah (Laki-laki/50 tahun)
17. Seluwidawati (Perempuan)
18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)
19. Syarif Hidayatullah

Seperti diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.

Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.

Saat ini, sebanyak puluhan unit mobil pemadam kebakaran dengan ratusan personel sudah dikerahkan untuk memadamkan api. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini