TRIBUNNEWS.COM - Sebagian warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara memilih bertahan di rumah mereka.
Warga memilih tinggal di rumah mereka untuk menjaga barang yang tersisa.
Akses menuju pemukiman warga juga telah ditutup untuk mengantisipasi penjarahan.
"Ya untuk melindungi aset, karena kemarin ada kejadian orang yang datang, 'ada gak yang mau dikiloin?'," ujar Azam, warga Tanah Merah, Koja, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (6/3/2023).
"Karena aset di sini masih dalam tahap pendataan dan untuk menghindari penjarahan," tambahnya.
Warga mengaku banyak orang asing yang keluar masuk ke area pemukiman.
Baca juga: 37 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Dirawat, Tersebar di 9 Rumah Sakit
Mereka juga bergantian berjaga di area keluar masuk warga.
Pasca kebakaran, aliran listrik di lokasi kejadian masih terputus.
Sisa kebakaran seperti motor dan mobil pun belum dibersihkan.
Sementara itu, ratusan warga masih mengungsi di beberapa titik pengungsian
Untuk pengungsi yang bertempat di posko PMI Jakarta Utara sejumlah 186 jiwa.
Kepala Markas PMI Jakarta Utara, Nurhasanudin, menyebutkan bahwa logistik untuk pengungsi masih aman selama 7 hari ke depan.
PMI juga memberikan bantuan ke pengungsi di tempat lain yang aksesnya sulit untuk dijangkau.
"Logistik pengungsi 186 jiwa ini insyaallah aman untuk 7 hari ke depan," ujar Nurhasanudin, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (6/3/2023).