TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPC Peradi Jakarta Selatan Octolin Hutagalung menegaskan seorang advokat harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu hukum.

Dalam kerangka itu, seorang advokat dituntut terus menambah wawasan dan meningkatkan untuk menghadapi tantangan dunia hukum yang semakin terus berkembang.

"Seorang advokat itu harus bisa membaca tanda-tanda zaman. Seorang advokat harus bisa menjawab kebutuhan di zamannya dan juga zaman akan datang. Sedia payung sebelum hujan. Jadi, belajar apa yang menjadi kebutuhan klien," ujarnya saat gelar Workshop dengan tema "Upgrading Skills for Lawyers" yang diselenggarakan Peradi Jakarta Selatan di Tebet, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: DPC Peradi Jakpus akan Gelar Ramah-tamah dan Pelantikan Pengurus Masa Bakti 2022-2026

Menurut Octolin, DPC Peradi Jaksel termasuk rutin melakukan workshop peningkatan kapabilitas anggotanya. Bahkan di masa pandemi, DPC Peradi Jaksel tetap melakukan upgrading secara daring. 

"Itulah Jaksel. Peradi DPC Jaksel selalu melakukan itu, termasuk sampai saat ini kita sudah melakukan 20 (workshop), termasuk webinar di masa pandemi  Kita concern untuk meningkatkan kapasitas lawyer," ungkap dia.

Octolin mengatakan, yang diharapkan dari upgrading ini ialah para anggotanya semakin berkualitas. 

"Kami yakin anggota sudah berkualitas tapi kita harap semakin berkualitas. Dia makin memahami HAKI, pasar modal bagaimana, hukum pidana bagaimana, kepailitan bagiamana. Dan semua dinamika serta perkembangan hukum terkini," pungkasnya.

Baca juga: Tingkatkan Ilmu Perundang-undangan, Peradi Dorong Calon Advokat Menguasai KUHP Baru

Diketahui DPC Peradi Jakarta Selatan menggelar Workshop dengan tema "Upgrading Skills for Lawyers" dengan menghadirkan tiga pembicara dari tiga organisasi yakni Ketua Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual (AKHKI) Suyud Margono, Ketua Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) Imran Nating, Ketua Umum Himpunan  Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) Iwan Setyawan. 

Di luar itu, terdapat satu pembicara tamu yang membahas hukum pidana yakni praktisi hukum pidana Albert Aris.