Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbekal sapu ijuk, gunting potong rumput, dan karung goni, Dafa (14) dan Fikri (13) berburu pelanggan.
Dia mengitari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jagakarsa sore itu.
Sesekali Dafa dan Fikri mengelap peluh di wajah mereka.
Langit memang mendung, tapi udara di TPU Jagakarsa sore ini agak panas.
"Kita baru dapat dua, bang," ucap Dafa sembari menyeringai, Sabtu (18/3/2023). Sementara Fikri lebih banyak diam.
Muhammadiyah berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 terkait Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H yang terbit pada 6 Februari 2023 lalu, telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1444 H/2023 M akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Dilengkapi Urutan Bacaan, Tata Cara, dan Adab yang Disyariatkan
Ini artinya, kurang lebih lima hari lagi masyarakat Indonesia akan menjumpai bulan suci Ramadan.
Hal inilah yang membuat TPU berlokasi di Blok Haji Asmun, Jalan Jagakarsa II Haji Asmun, Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan ini ramai dikunjungi peziarah.
Seperti diketahui, tradisi di Indonesia ketika puasa sudah dekat maka masyarakat berduyun-duyun datang ke makam untuk melakukan ziarah kubur atau yang awam disebut nyekar.
"Pengunjung sih rame, tapi kita baru dapat dua, bang. Soalnya kan bukan cuma kita berdua (yang jadi tukang bebersih makam, Red), ada banyak teman-teman yang lain juga," kata Dafa.
Memang di TPU Jagakarsa banyak remaja seumuran Dafa dan Fikri yang menjajal jadi tukang bersih-bersih makam.
"Kita emang warga sekitaran (TPU Jagakarsa, Red) sini, bang. Kita masih sekolah, tapi lumayan ada rezekinya di sini, itung-itung buat jajan," kata Dafa sedikit tertawa.
Dafa mengaku tidak mematok harga kepada peziarah ketika membersihkan makam.
Biasanya, pengunjung memberi uang secara sukarela. Berkisar dari Rp5.000 hingga Rp20.000.
"Lumayan dari dua (peziarah, Red) tadi dapat Rp40.000. Saya bagi dua sama Fikri," tutur Dafa seraya berpamitan karena ada peziarah yang ingin memakai jasanya.
Lain cerita di depan TPU Jagakarsa.
Di sana berjejer beberapa penjaja bunga dari air mawar. Salah satunya Sri (42).
Sri bercerita dirinya mendapat untung sekira Rp500 ribu dalam sehari saat momen ziarah makam jelang Ramadan.
Ia menyebut ziarah makam akan ramai dilakukan sepekan sebelum bulan Ramadan tiba.
"Detik-detik mau seminggu sudah mulai ramai, kalau hari biasa, kan, orang kerja, kalau hari libur ramai. Kita tiap tahun pas musiman saja jualannya, nanti Idul Fitri kita turun lagi, sudah selesai," ujar Sri.
"Kalau memang milik, rezeki, ya, minim, ya, 500 (ribu, Red) lah. Kita, kan, modal juga enggak terlalu gede, enggak wah, enggak macam-macam bunga," sambungnya.
Hal yang sama juga dialami Tika (35).
Dia mengatakan setiap harinya jelang Ramadhan membawa 100 botol air mawar dan 10 kantong bunga di TPU.
"Per hari nya bisa sampai ratusan botol habis, 100 botol habis bisa. Kalau bunganya bisa lebih dari 10 kantong," katanya.
Tika menuturkan bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp2 juta selama dua pekan menjelang lebaran.
"Ya, paling bersihnya bisa Rp2 juta lebih, keseluruhan selama 15 hari sebelum puasa," tuturnya.