TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian telah memetakan sejumlah titik rawan macet buntut adanya pasar takjil selama bulan Ramadan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan titik rawan kemacetan akibat hal tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Pastinya seperti tahun kemarin hampir sama (pemetaannya). di Benhil, di daerah Senen, di tempat-tempat itu," kata Latif kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).
Untuk itu, Latif mengimbau kepada para penjual takjil untuk bisa tertib dan tidak menimbulkan kemacetan yang bisa mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
"Kami menghimbau mereka tidak mengganggu arus lalu lintas. gitu aja. intinya gitu. jangan sampai mengganggu arus lalu lintas," tuturnya.
Lebih lanjut, Latif mengatakan, personel juga akan ditempatkan di lokasi rawan kemacetan tersebut untuk mengatur arus lalu lintas.
"Kalau penjagaan tetap sesuai dengan ploting yang sudah ada, tempat tempat itu pasti kita ploting keamanan, untuk kelancaran. kita kan utamanya keamanan dan kelancaran lalu lintas," tukasnya.
Prediksi Ada Pergeseran Jam Kemacetan saat Ramadan
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memprediksi adanya pergeseran jam kemacetan di Jakarta saat bulan Ramadan.
"Iya kemungkinan demikian (pergeseran jam macet)," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Latif mengatakan nantinya kemacetan akan pada pagi dan sore akan terjadi lebih awal khususnya pada pekan pertama puasa.
"Biasanya kan jam 6 sore padat. Mungkin nanti jam 4 sore (sudah mulai macet), karena mengejar untuk berbuka puasa di rumah. Tapi di awal-awal saja kemungkinan, nantinya kembali lagi," jelas Latif.
"Iya pagi hari juga. Kalau pagi hari ada pengunduran jam kerja biasanya, nanti kita lihat regulasi dari masing-masing instansi bagaimana," sambungnya.