TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono sedang melihat-lihat suasana di rumah hunian yatim-piatu di Bogor ketika mendadak seorang wanita menyapanya.
Wanita janda cerai ini berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara, berusia 30 tahun.
Ia mengaku juga bernama Annisa.
"Bedanya saya marga Lubis, Mbak marga Pohan," katanya.
Ditengah percakapan, Annisa Pohan melihat mata Annisa Lubis seperti tidak fokus.
Saat ditanya, dengan terisak Annisa Lubis mengaku, "Iya, saya tidak bisa melihat, Mbak."
Ia kehilangan indera penglihatannya karena kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan mantan suaminya.
"Tapi saya masih ingat wajah Mbak Annisa yang sering muncul di televisi dulu," kata Annisa Lubis lagi.
Baca juga: Perempuan Rentan Kekerasan Selama Pandemi, Annisa Yudhoyono: Perempuan Harus Punya Daya Saing
Spontan Annisa Pohan langsung meraih tangan Annisa Lubis untuk meraba wajahnya.
"Ini saya, Mbak," kata Annisa Pohan tercekat.
"Masih sama kok wajahnya seperti dulu. Masih ingat kan?"
Annisa Lubis terharu.
Dia tidak menyangka bisa langsung meraba wajah orang yang dulu dikaguminya, yang kini ada di depannya tapi tidak bisa lagi ia lihat.
Seketika ruangan menjadi hening. Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan sosial Srikandi Demokrat ikut terisak-isak.
"Inilah sebabnya kita harus terus memerangi KDRT dan terus memberdayakan para perempuan agar tidak menjadi korban," kata Annisa dengan nada geram dan mata yang berkaca-kaca karena terharu.
Peristiwa yang menyentuh hati ini terjadi saat Annisa Pohan Yudhoyono dan rombongan Srikandi Demokrat melakukan kegiatan bakti sosial di The Yatim Village, rumah sederhana tempat sejumlah anak yatim-piatu dan janda cerai yang tidak mampu, bertempat tinggal.
Rumah sederhana ini terletak hanya beberapa ratus meter dari Istana Bogor.
Bakti sosial ini merupakan salah satu kegiatan rutin Srikandi Demokrat sebagai perwujudan dari semangat perubahan dan perbaikan.
Di sana, Partai Demokrat memberikan bantuan sejumlah paket sembako, mainan anak, hingga kebutuhan sehari-hari untuk sejumlah penghuni yayasan.
Seusai pertemuan haru dengan Anisa, rombongan Srikandi Demokrat kemudian melanjutkan silaturahmi dengan para pengurus dan penghuni Yayasan Yatim Village.
Dalam kesempatan ini, Pengurus Yatim Village sekaligus Kakak Asuh Ade Sarah berharap pertemuan Yatim Village dengan Srikandi Demokrat hari ini bukanlah yang terakhir.
"Pertemuan ini semua adalah rencananya Allah. Atas izinnya Allah, dan pasti Allah memberikan keberkahan, memberikan hikmat, bahwasannya Allah menyampaikan kepada Bunda Annisa dan sahabat lainnya bahwa di The Yatim Village di Bogor, tepatnya depan Istana Presiden, di dalam gang sempit, di sana ada banyak keluarga Allah dan kekasih Rasulullah" tutur Ade.
Sebelum menyerahkan bantuan sembako dan kebutuhan harian lainnya, Annisa menitipkan doa dan harapan agar semua anak-anak di Yatim Village dapat meraih cita-citanya.