TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menunjuk Tulsi Gabbard sebagai Direktur Intelijen Nasional Amerika.
Gabbard merupakan mantan anggota kongres Demokrat.
Pilihan terbaru Trump menuai kecaman bahkan dari beberapa anggota Partai Republik.
Lalu, siapa Gabbard, dan mengapa pengangkatannya begitu kontroversial?
Tulsi Gabbard, 43 tahun, adalah orang Hindu pertama di Kongres AS.
Ia dibesarkan di Hawaii dan menghabiskan satu tahun masa kecilnya di Filipina.
Tulsi Gabbard juga seorang veteran perang Irak, yang pernah bertugas di militer AS.
Gabbard juga ditugaskan di Kuwait.
Ia adalah perwakilan dari distrik kedua Hawaii di DPR AS selama empat periode dari tahun 2013 hingga 2021.
Selama berada di DPR, ia adalah seorang Demokrat.
Baca juga: Trump Tunjuk Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung AS
Gabbard mendukung Senator Bernie Sanders dalam pencalonan presidennya tahun 2016.
Ia juga mencalonkan diri sebagai presiden sebagai seorang Demokrat pada tahun 2020, tapi gagal.
Lalu pada tahun 2022, ia meninggalkan partai tersebut dan menjadi independen.
Pada bulan Agustus tahun ini, Gabbard secara resmi mendukung Trump dalam pencalonannya sebagai presiden.