TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump menunjuk Pete Hegseth, seorang yang pro-Israel dan pengkritik Iran, untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Hegseth dikenal sebagai pembawa acara di Fox News, yang juga merupakan veteran militer berusia 44 tahun.
Trump memujinya sebagia pria yang tangguh, cerdas, dan penganut sejati prinsip America First.
Dipilihnya Hegseth menjadi pemimpin militer paling kuat di dunia, Pentagon, telah menuai kritik dari Partai Demokrat.
"Jabatan Menteri Pertahanan seharusnya bukan posisi tingkat pemula," tulis Perwakilan Adam Smith, anggota Demokrat tingkat atas di Komite Angkatan Bersenjata DPR, di X.
Jadi, siapakah Hegseth dan apakah ketidakpengalamannya akan menghalanginya dalam menjalankan tugas sebagai kepala Pentagon?
Profil dan Sosok Pete Hegseth
Hegseth, yang bertugas di Afghanistan dan Irak, bergabung dengan Fox News sebagai kontributor pada tahun 2014.
Ia menjadi salah satu pembawa acara Fox and Friends Weekend serta menjadi pembawa acara Fox Nation.
Pria berusia 44 tahun itu juga telah menulis banyak buku, termasuk The War on Warriors: Behind the Betrayal of the Men Who Keep Us Free, yang mendapat pujian dari Trump.
Baca juga: Badan Efisiensi Trump yang Dipimpin Elon Musk Diberi Nama DOGE, Harga Dogecoin Langsung Melambung
Hegseth membela anggota angkatan bersenjata yang dituduh melakukan kejahatan perang dan pada tahun 2019.
Pada saat itu, ia mendesak Trump untuk mengampuni anggota angkatan bersenjata AS yang dituduh melakukan kejahatan perang.
Menurut The Washington Post, lobi Hegseth terhadap Trump pada tahun 2019 menghasilkan pengampunan bagi dua anggota angkatan bersenjata yang dituduh melakukan pembunuhan, dan pemulihan pangkat bagi orang ketiga yang dinyatakan bersalah berpose dengan mayat di Irak.
Hegseth menjalin persahabatan dengan Trump, yang sering muncul di acara Fox News-nya.
Dia gagal mencalonkan diri sebagai Senat di Minnesota pada tahun 2012.