News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebih dari 1 Dekade Ditutup, Pejalan Kaki Kini Bisa Gunakan Trotoar di Depan Kedubes AS

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menjajal trotoar di depan kedubes AS di Jakarta setelah sekian tahun baru dibuka untuk masyarakat umum.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trotoar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), kawasan Gambir, Jakarta Pusat telah resmi dibuka pada Jumat (9/6/2023).

Blokade seperti cone dan Movable Concrete Barrier (MCB) telah diangkut.

Sehingga trotoar untuk pejalan kaki telah difungsikan kembali.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembongkaran tersebut dengan sinergi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedubes AS.

"Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Kemlu dan Duta Besar Amerika yang telah mau bersama-sama mengembalikan fungsi trotoar," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat mengunjungi lokasi pada Minggu (11/06/2023).

MCB telah dirapikan oleh Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI Jakarta. Kegiatan tersebut juga disaksikan oleh jajaran Kemlu RI dan Kedubes AS.

Baca juga: Trotoar di Depan Kedutaan Besar AS Dibentengi Kawat Berduri, Paksa Pejalan Kaki Lewat Bahu Jalan

Ditata Ulang

Pihaknya segera menindaklanjuti pembongkaran tersebut untuk penataan lanjutan di area tersebut melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pj. Gubernur Heru menginstruksikan pembersihan dan penataan di sekitar trotoar, termasuk menata kabel PLN agar area trotoar makin nyaman dan indah untuk dilewati masyarakat.

"Pagi ini saya mengecek apa yang masih kurang. Contohnya, kita akan bersihkan, di sana ada pohon yang memang sudah ada, tapi kita rapikan. Artinya, kita perbaiki juga wilayah ini," ungkapnya.

"Memang dari awal saya ingin ada kemudahan bagi warga, yang dari arah Tugu Tani bisa terus berjalan ke arah Patung Kuda, supaya nyaman. Harapannya, ke depan dapat berfungsi secara optimal," tambahnya.

Kedubes AS Tidak Keberatan Dibuka

Pj. Gubernur Heru menjelaskan Kedubes AS telah menyampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta bahwa pihaknya tidak keberatan apabila trotoar di depan Kedubes AS dibuka dan difungsikan sebagaimana mestinya.

"Beberapa hari lalu, kami telah merapatkan hal ini di Balai Kota dengan mengundang para pihak terkait dan bersepakat untuk mengangkat MCB. Pemprov DKI Jakarta juga sudah mendapatkan surat sebelumnya dari Kedutaan Amerika yang menyatakan bahwa mereka tidak keberatan untuk MCB di depan Kedutaan Amerika diangkut dan difungsikan trotoarnya sebagaimana mestinya," imbuh Pj. Gubernur Heru.

Apreasi Pejalan Kaki

Apresiasi datang dari Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.

Pasalnya trotoar yang ditutup dengan blokade itu telah ditutup lebih dari 1 dekade.

Alfred sendiri mengaku telah memprotes hal itu sejak masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Namun karena alasan keamanan, trotoar depan kedubes AS ditutup puluhan tahun.

"Dari 2014 jaman pak Jokowi jadi gubernur kami protes. Lebih 1 dekade itu, jadi merdeka itu dibuka," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (12/6/2023).

Alfred pun menjajal trotoar yang dibuka tersebut pada Minggu pagi.

Ia pun mengapresiasi kedubes AS yang mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki.

"Itu kan fasilitas publik bagian dari wujud kota ini agar meminimalisir risiko kecelakaan pejalan kaki," ujarnya.

Alfred yang melintas di depan Kedubes mengatakan, aparat keamanan yang berjaga pun humanis.

Tidak seperti dulu, aparat keamanan yang berjaga sering kali menegur dengan keras siapapun yang mencoba mendekat wilayah kedubes AS.

"Tidak sesangar dulu, cukup humanis. Sehingga saat menegur publik bisa respek ke kedubes AS," ungkap dia.

Dirinya berharap kedepan, fungsi trotoar di titik-titik lain bisa berfungsi normal.

"Agar bisa diakses semua. Depan rumah dinas Dubes AS di senopati juga dibarrier. Depan istana medan merdeka utara gak bisa dikases karena istana harus steril. Padahal kalau kita jalan-jalan ke White House, kita bisa pegang pagarnya," ungkap Alfred.

Pihaknya pun mencatat tahun ini ada 10 titik trotoar yang masih dihalangi oleh kebijakan pengamanan, termasuk rumah dinas Wakil Presiden di Sunda Kelapa, Menteng Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini