Saat itu, pihak kelurahan menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu proses evakuasi.
Fajri dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang membawanya ke rumah sakit.
Kemudian, Muhammad Fajri dirujuk ke RSCM pada Jumat (9/6/2023).
Saat datang ke RSCM, kondisi Fajri mengalami sesak napas dan komplikasi yang beragam mulai dari jantung, paru-paru, hingga infeksi kulit.
Sehingga, dibutuhkan peralatan khusus serta ruangan tersendiri untuk merawat Fajri.
Fajri sebelumnya ditempatkan di ruang khusus berukuran 6x6 meter yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Pada Rabu (14/6/2023) lalu, kondisi Fajri disebut kritis.
Meski begitu, kesadaran pria obesitas itu sempat berangsur stabil.
Hal itu membuat Fajri dipasangi sejumlah alat mulai dari oksigen, infus, monitoring jantung, hingga ventilator.
Baca juga: Cegah Komplikasi Seperti Kasus Fajri, RSCM Minta Segera Rujuk Pasien Obesitas Sedini Mungkin
KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, mengungkapkan Fajri sempat mengalami kecelakaan sebanyak dua kali sebelum bobotnya mencapai 300 kilogram.
"Kalau enggak salah tiga tahun yang lalu, dan delapan bulan lalu ada kecelakaan juga, kecelakaan lalu lintas," ungkapnya di RSCM Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Fajri memiliki gangguan kesehatan mental yakni depresi.
"Ada tambahan depresi juga dari pemeriksaan di sini," lanjutnya.
Sehingga, hal itu membuat Fajri tidak beraktivitas dalam jangka waktu panjang.
Fajri hanya beraktivitas di satu ruangan saja, mulai dari buang air, makan, hingga tidur.
Namun, bobot Fajri sebelumnya memang sudah mencapai 150 kilogram.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)
Berita lain terkait Fajri Obesitas Berat Badan 300 Kg