News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penculikan Anak

Penculikan Siswa SMP di Tangsel Dilakukan Komplotan? Oknum Guru yang Terlibat Didekati 3 Bulan

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus penculikan anak berkebutuhan khusus di SMP swasta Pamulang terungkap setelah polisi mendeteksi pergerakan korban saat itu terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah. Sejak saat itulah korban pun dinyatakan hilang dan tanpa ada kabar selama 30 jam.

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Kabar penculikan siswa SMP di Tangerang Selatan (Tangsel) masih hangat dibicarakan, mengingat salah satu pelaku yang terlibat adalah oknum guru.

Wiwin, ayah dari NA (15) korban penculikan ungkap hal menarik saat bertemu oknum guru yang menculik anaknya.

Baca juga: Anak SMP di Pamulang Trauma Usai 30 Jam Diculik Oknum Guru, Orangtua Minta Kasus Diusut Tuntas

Dilansir Tribunnews.com sebelumnya, siswa berkebutuhan khusus di Tangsel ini jadi korban penculikan yang dilakukan oleh Galang alais GF sang wali kelas.

GF guru NA di SMP At Taqwa Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) ini membisiki sang murid.

Guru olahraga ini membujuk agar NA pulang meninggalkan kegiatannya di sekolah untuk menemui orangtuanya yang disebut sedang ke Bandung.

GF sudah menyediakan mobil, Kepada NA, sang guru mengatakan ada taksi online yang sudah menunggu.

Baca juga: Pelajar SMP di Serang Disebut Jadi Korban Penculikan, Pelaku Mengaku Aparat

Singkat cerita NA kemudian menghilang sejak saat itu dan keberadaannya baru ditemukan setelah 30 jam kemudian.

Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.

Pengakuan Oknum Guru yang Terlibat Penculikan Siswanya, Didekati Pelaku Lain 3 Bulan
Polisi membenarkan jika seorang guru berinisial GF bukan pelaku utama dalam kasus penculikan siswa SMP di kawasan Pondok Benda Baru, Pamulang.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan GF.

"Kami sudah amankan untuk pelaku, tapi dia (GF) bilang bukan pelaku utama," kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Rekaman CCTV detik-detik penculikan anak berkebutuhan khusus di Pamulang Tangsel. NA (15) ini diculik oleh pelaku yang salah satunya oknum guru wali kelasnya. Trauma dirasakan jadi korban penculikan. (istimewa)

Kepada polisi, GF mengaku bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan NA.

GF mengaku hanya berperan membisiki NA bahwa ada seseorang di mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.

"Jadi, pelaku yang guru itu bukan pelaku utama, dia hanya sebatas mempermudah ketika anak itu dibawa oleh pelaku (utama)," kata Siswanto.

Pengakuan serupa juga diungkapkan GF pada orangtua siswanya NF.

Wiwin dalam wawancaranya dengan salah satu televisi swasta mengatakan, jika si pelaku mengungkapkan hanya disuruh oleh orang.

Baca juga: Aksi Percobaan Penculikan Terekam Video CCTV, Terduga Pelaku Terancam Belasan Tahun Penjara

Menariknya, GF mengatakan ia sudah didekati oleh 3 pelaku penculikan lain selama 3 bulan terakhir.

"Ketika bertemu dengan saya di kantor polisi Galang ini mengaku hanya orang suruhan, dan sudah didekati oleh orang ini secara sistematis 3 bulan lalu," kata Wiwin.

Masih dalam pengakuannya di depan Wiwin, GF mengatakan ada faktor ekonomi yang membuatnya mau melakukan hal untuk mempermulus penculikan.

"Kemungkinan faktor ekonomi, karena bapaknya sakit. Bisa jadi ini benar, bisa jadi memang dia termasuk bagian komplotan, sosial enginering kelompok," duga Wiwin.

Faktor ekonomi ini juga diungkap GF saat diinterogasi polisi.

Ia mengaku berani melakukan perbuatannya karena dijanjikan sejumlah uang oleh seseorang.

Hal itu diungkapkan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangsel, Iptu Siswanto berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap GF.

Ilustrasi penculikan. (glocalkhabar.com)

"Awalnya memang dia (GF) tergiur oleh iming-iming pelaku karena mau dikasih duit, tapi memang belum dikasih," ucap Siswanto saat dihubungi, Senin (26/6/2023).

Kendati demikian, Siswanto belum dapat mengungkapkan nominal uang yang akan diterima oleh GF dari seseorang tersebut.

"Belum tahu (besaran uangnya) dia (GF) enggak janjikan angka, enggak disebutin nominal. Tapi, yang jelas bilangnya saya mau dikasih duit, hanya sebatas itu," ucap dia.

Selain itu, Siswanti mengatakan GF juga merasa terancam apabila tak menjalani perintah pelaku utama.

Sebab, seseorang yang menyuruhnya mengancam akan mencelakakan keluarga GF.

"Selain itu juga dia (GF) merasa terancam, kalau enggak mau bantu dia (pelaku) mengancam 'jangan salahkan saya bila terjadi sesuatu sama keluarganya'," kaya Siswanto.

Tiga Pelaku Lain Dikejar
Berdasarkan pengakuan GF, setidaknya ada tiga pelaku utama yang menyuruhnya. Ketiga pelaku utama itu masih diburu polisi.

"Ada tiga pelaku yang masih kami kejar. Ketiga pelaku itu informasi dari GF," ucap Siswanto.

Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.

Kasus ini terungkap setelah polisi mendeteksi pergerakan korban saat itu terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah. Sejak saat itulah korban pun dinyatakan hilang dan tanpa ada kabar selama 30 jam.

WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.

"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.

Dalam pengejarannya, polisi akhirnya dapat menangkap pelaku dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.

"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap Wiwin

Anak Korban Penculikan Trauma

Rekaman CCTV detik-detik penculikan anak berkebutuhan khusus di Pamulang Tangsel. NA (15) ini diculik oleh pelaku yang salah satunya oknum guru wali kelasnya. Trauma dirasakan jadi korban penculikan. (istimewa) (istimewa.kolase TV One)

Trauma dirasakan NA (15), usai jadi korban penculikan.

NA disebut mengalami trauma setelah 30 jam tak pulang ke rumahnya karena diculik yang salah satu pelakunya oknum guru wali kelasnya di SMP At Taqwa Pamulang.

Saat menculik, guru berinisial GF melakukan aksinya dengan mengatakan pada NA muridnya harus segera keluar dari sekolah kalau orangtuanya sedang berada di Bandung,

Wiwin ayah korban penculikan mengatakan kondisi anaknya masih pemulihan usai trauma setelah diculik oknum gurunya.

"Saat ini anak saya secara mentalnya pasti trauma, mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, belum visum karena belum sempat ke dokter," kata Wiwin dikutip dari TV One.

Menurut Wiwin, anaknya termasuk anak yang penurut karena kondisinya yang tergolong anak berkebutuhan khusus.

"Anak saya ini dibilang orangtua kamu ada di Bandung, kamu nyusul naik Grab. Karena anak saya anak penurut, dia anak berkebutuhan khusus, jadi dia percaya saja," kata Wiwin.

Oknum Guru Dipecat
Kepala Sekolah SMP At Taqwa Budi Waluyo mengakui pihaknya merasa kecolongan atas kasus penculikan yang dilakukan oknum guru di sekolahnya ini.

Ia mengaku belum memiliki prosedur penjemputan siswa yang baku sehingga N bisa berjalan keluar sekolah tanpa adanya pengawasan dari guru ataupun petugas satpam.

Kabar terakhir beredar jika oknum guru ini sudah dipecat oleh pihak sekolah.

Budi Waluyo mengatakan telah memecat Galang, guru pelaku penculikan terhadap anak didiknya. Guru olahraga itu telah dipecat tidak hormat

Kepada media, Budi mengakui pihaknya tidak menduga oknum guru ini bisa melakkan pencuikan.

Selama ini sang guru itu baik baik saja, jadi perilakunya baik, berhubungan dengan anak juga baik, dengan guru juga baik.

GF alias Galang itu merupakan guru olahraga yang telah mengajar di sekolah tersebut selama 5 tahun.

(Tribunnews.com/Anita/(Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini