Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD Pospera mendampingi para Pedagang Kaki Lima (PKL) UKI Salemba mengadu ke Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Senin (10/7/2023).
Para PKL tersebut menuntut keadilan karena digusur secara sepihak tanpa penjelasan dan tanpa tempat pengganti yang jelas.
Ketua DPD Pospera DKI Jakarta Sondang Hutagalung mengatakan tujuan mareka menemui Pj Gubernur adalah agar para PKL tersebut tidak lagi dikejar-kejar Satpol PP dan bisa berjualan.
"Ini mendampingi teman-teman PKL. Tujuannya sederhana, agar mereka diperlakukan sebagaimana manusia nggak dikejar-kejar. Mereka mencari nafkah untuk keluarga mereka. Bagaimana mereka bisa nyaman kalau dikejar-kejar Satpol PP tiap hari," kata Sondang.
Baca juga: Ketua Umum Pospera Klaim Ganjar Bacapres Ideal yang Memenuhi Kriteria Masyarakat Indonesia
Sondang mengatakan pihaknya berharap agar pengejaran terhadap PKL dihentikan ini karena ekonomi masyarakat sedang susah.
"Jangan ditambah sulit lagi masyskarat kita. Apalagi tanggungan kawan-kawan PKL ini banyak. Anaknya sekolah. Kalau mereka tidak berdagang, bagaimana mereka bisa peroleh uang," beber Sondang.
Sondang mengatakan para PKL sebenarnya tidak keberatan ditata.
Para PKL tersebut, bersedia ditata dan diberikan berjualan di tempat seperti biasa.
"Mereka bersedia ditata kok. Dibina UMKM," beber Sondang.
Sondang mengatakan sebenarnya trotoar di UKI Salemba tersebut luas dan tidak dimanfaatkan.
Oleh karena itu, kata Sondang, Pemprov DKI bisa mengatur tempat khusus kepada para PKL berjualan.
"Trotoar di sana kan luas dan nggak dimanfaatin juga tuh. Pajak mereka (para PKL) buat bangun trotoar itu juga ada kok. Kasi dong mereka space. Ditata rapi supaya mereka bisa jualan. kenapa harus dikejar-kejar? mereka bukan pelaku kejahatan," kata Sondang.
Sondang mengatakan mereka ingin bertemu langsung dengan Pj gubernur agar tidak ada lagi para PKL yang dikejar Satpol PP.
"Saat ini kita mau ketemu langsung Pak Heru supaya tidak ada lagi pengejaran Satpol PP baik dari wali kota Jakarta Pusat. Mulai saat ini, stop itu agar mereka bisa tenang cari makan," pungkas Sondang.