News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hutan Kota di Jaktim Jadi Sarang LGBT, Saat Ditertibkan Benda-benda Ini yang Ditemukan Petugas

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Satpol PP Jakarta Timur saat melakukan penyisiran di Hutan Kota UKI Cawang yang dilaporkan jadi tempat mesum kelompok LGBT, Makasar, Selasa (25/7/2023).

TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Petugas di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, menemukan belasan alat kontrasepsi saat menyisir sebuah taman hutan di wilayah Jaktim, Selasa (25/7/2023).

Barang-barang "khusus orang dewasa tersebut" adalah belasan alat kontasepsi dan botol pelumas.

Taman Hutan Kota, Cawang, diduga sering dijadikan kegiatan asusila prostitusi Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT).

Wali Kota Jaktim tidak ingin fasos dan fasum di Jakarta Timur digunakan untuk tempat 'nongkrong' kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT)

Penertiban dilakukan karena petugas sering mendapat laporan warga kalau lokasi tersebut sering dijadikan lokasi prostitusi.

Baca juga: Buntut Penolakan Pertemuan Aktivis LGBT ASEAN di Jakarta: Acara Dipindahkan, Website dan IG Diprivat

Kasatpol PP kecamatan Makasar, Badrudin menjelaskan, penertiban dilakukan dari Satpol PP kecamatan Makasar, kecamatan Kramatjati, dan kelurahan Kebon Pala, serta dua personel Babinsa.

“Malam hari ini kita menindaklanjuti aduan masyarakat yaitu pengamanan hutan kota persisnya di depan UKI ini kegiatan pengamanan yang suspek pengaduan masyarakat terhadap kegiatan asusila yaitu LGBT,” kata Badrudin saat ditemui di lokasi, Selasa (25/7/2023).

Ditambahnya, agenda ini akan digelar hingga dua minggu ke depan dengan durasi 24 jam, dan memanfaatkan sistem pergantian shift per tiga jam sekali.

Total 45 personel dari Satpol PP pun dikerahkan guna perketat penjagaan lokasi.

Selain penjagaan di lokasi, petugas juga nampak melakukan penyisiran lokas, guna mengantisipasi adanya tindak asusila di dalam hutan kota tersebut.

Namun saat dilakukan penyisiran diungkapkan Badrudin suasana di lokasi nampak sepi, dan diduga informasi penjagaan ini sudah tersebar luas ke khalayak.

“Untuk hari ini kebetulan kita akan melakukan penertiban serta penjagaan tapi setelah melihat di lokasi, kondisinya sepi dan kita berpikir mereka sudah menilai adanya penertiban jadinya sepi,” tutur Badrodin.

Walaupun tidak menemukan adanya praktik prostitusi juga tindak asusila di lokasi, namun petugas menemukan beberapa alat kontrasepsi di sekitar lokasi.

Pantauan Warta Kota di lokasi, alat kontrasepsi tersebut nampak tersebar hingga jumlahnya lebih kurang mencapai 13 pcs beserta bungkusannya dari beragam merk.

Baca juga: LGBT: Kabupaten Garut sahkan peraturan anti-homoseksual, awasi kos libatkan ormas

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini