Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rifky Aziz Ramadhan (22), tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri akhirnya mengaku musabab dirinya tega melakukan hal biadab tersebut.
Rifky menjadi anak durhaka karena merasa tertekan oleh kata-kata ayahnya, BAM (49) sebelum peristiwa terjadi.
Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka bahwa ia dimarahi dengan menggunakan kata-kata kurang mengenakan sehari sebelum peristiwa pembunuhan.
Baca juga: 12 Fakta Pembunuhan Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio, Pemilu Tetap Digelar 20 Agustus
"Kata-katanya kalau dari versi tersangka menyampaikan bahwa 'lo tuh dari lahir sampai detik ini coba sebutin satu aja yang membuat orang tua mu bangga'. Seperti itu," ucap Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).
Tak hanya itu Arief juga membeberkan bahwa tersangka mengklaim kerap dimarahi oleh orang tuanya tersebut.
Rifky mengaku sering dimarahi oleh orang tuanya sejak dirinya duduk di bangku SD, SMP hingga dewasa.
"Tersangka menyampaikan seperti itu suka dimarahi orang tuanya ditambah kejadian di malam hari sebelumnya tanggal 9 yang bersangkutan dimarahi orang tuanya," kata Kapolsek.
Selain itu kasus tersebut juga dipicu perihal masalah bisnis kardus yang selama ini ditekuni oleh keluarga tersebut.
Rifky yang dalam bisnis kardus ayahnya dipercaya mengelola keuangan dianggap tak transparan dalam menjalankan tugasnya tersebut.
Baca juga: Sosok Pratu AR, Oknum TNI AU Pelaku Pembunuhan di Medan, Pemilik Warung Kopi Ditikam hingga Tewas
"Orang tuanya menilai kurang transparan ada hal yang disembunyikan akhirnya menuduh tersangka ini, intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaanya. Hal ini juga menambah rasa jengkel tersangka," ujarnya.
Ditetapkan Tersangka dan Terancam Hukuman Mati
Polisi akhirnya menetapkan Rifky Aziz Ramadhan (22) sebagai tersangka usai terbukti melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri yakni SW (43) di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan bahwa penetapan tersangka itu usai pihaknya melakukan olah TKP dan pengumpulan alat bukti.
"Dari Polsek Cimanggis menetapkan saudara RA sebagai tersangka dalam kasus tersebut," kata Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).
Adapun dalam kejadian itu polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya sebilah pisau, sebilah golok, alat pel, serta baju yang digunakan tersangka saat membunuh.
Terkait pasal yang diterapkan kepada tersangka, Arief mengatakan bahwa Rifky dapat terancam pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
"Ancaman hukuman bisa dihukum mati kalau terbukti 340, kemudian seumur hidup, 20 tahun, 15 tahun, terendah 10 tahun," pungkasnya.
Awal Mula Kasus
Kasus pembunuhan kembali terjadi di Depok.
Kali ini menimpa seorang ibu rumah tangga.
Seorang wanita ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya Jalan Takong RT 03/08, Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, Kota Depok, Kamis (10/8/2023) siang ini.
Dari informasi yang dihimpun, jasad korban ditemukan tewas tergeletak di lantai rumahnya.
Perawakan korban nampak berambut panjang dan mengenakan kaos berwarna hitam saat ditemukan tak bernyawa.
Saat ini, pihak kepolisian sudah tiba di lokasi dan memasang garis polisi di sekitar rumah korban.
Mobil ambulans untuk mengevakuasi jasad korban pun sudah ada di lokasi.
Suami dan Anak Luka Parah
Selain itu, suami korban berinisial BAM (49) dan anaknya RAR (23) juga ditemukan terluka parah di dalam kamar.
"Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk sementara (dugaan pelaku) mengarah ke anaknya," ujar Arief di lokasi kejadian.
Diduga para korban terluka akibat sabetan senjata tajam.
"Baik korban luka dan meninggal dunia ini akibat senjata tajam," bebernya.
Awalnya ketiga korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang curiga dengan suara cekcok dari dalam rumah korban.
"Jadi, tadi kami dapat informasi sekira pukul 09.30 WIB tadi ada laporan dari masyarakat terkait dugaan penganiayaan atau ditemukan mayat seorang perempuan dalam rumah ini," ucap Arief.
"Kronologinya jam 09.30 WIB itu masyarakat mendengar ada teriakan dari dalam rumah, kemudian warga mencoba masuk," sambung Arief.
Setibanya di dalam rumah, warga mendapati pintu kamar dalam keadaan terkunci, hingga akhirnya memutuskan untuk mendobraknya.
"Ketika di dalam ternyata kondisi kamar dalam keadaan terkunci hingga akhirnya didobrak pintunya. Setelah itu mereka warga mendapati dua orang yaitu ayah dan anaknya di dalam kamar (dalam kondisi terluka), dan langsung dievakuasi ke rumah samit," bebernya.
Setelahnya, warga mencoba ke bagian belakang rumah dan mendapat istri pemilik rumah sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Setelah itu warga mengecek ke belakang dan ditemukan seorang perempuan (dalam kondisi meninggal dunia) yaitu istrinya dari yang punya rumah tersebut," ungkapnya.
Saat ini jasad si ibu telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara dua korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Sentra Medika dan tengah menjalani perawatan.