Pemrov DKI Jakarta diketahui menetapkan status bahaya polusi di Jakarta.
Mengenai hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pada Senin (14/8/2023) juga memberikan opsi Work From Home (WFH) bagi para pekerja dan akan segera diterapkan oleh para ASN di Pemprov DKI Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyebutkan, penyebab utama pencemaran udara di Jabodetabek berasal dari kendaraan bermotor dan kemarau panjang.
Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Kematian, Ada 9 Juta Jiwa Meninggal Setiap Tahun
Sebagai upaya mengatasi polusi udara tersebut, Heru Budi kemudian menganjurkan para PNS DKI Jakarta agar WFH untuk mengurangi transportasi.
"Work from home untuk mengurangi transportasi yang digunakan oleh PNS DKI Jakarta, artinya work from home itu 50 persen, 50 persen atau 60 persen, dan 40 persen untuk mengurangi kegiatan hari-hari di Pemda DKI," kata Heru dalam konferensi pers di Istana, Jakarta, Senin (14/8/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Selain PNS DKI Jakarta, pihaknya juga meminta arahan terkait WFH ini bisa diterapkan pada kementerian dan lembaga lain.
"Nanti kami minta juga Kementerian lain bisa bersama-sama melakukan work from home ini," ujar Heru Budi.
Pemrov DKI Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik
Pemrov DKI Jakarta juga terus menggalakkan penggunaan kendaraan listrik.
Salah satunya yakni dengan mengganti armada bus Transjakarta konvensional dengan kendaraan listrik
“Konsep DKI kan sudah jelas, bus listrik, kendaraan bermotor untuk (operasional) petugas juga listrik,” tutur Heru Budi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (14/8/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Pemprov DKI, dikatakan Budi juga terus melakukan sosialiasi soal penggunaan transportasi umum, sehingga masyarakat bisa beralih menggunakan angkutan massal.
“Kami menggalakan transportasi moda umum, seperti kereta umum, MRT, LRT, dan lain-lainnya,” kata Heru Budi.
Baca juga: Transjakarta Targetkan 100 Bus Listrik Beroperasi Tahun Ini Guna Tekan Polusi Udara Ibu Kota
Heru Budi mengatakan, solusi jangka pendek sama seperti solusi jangka panjang untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.