TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan panjang 65 tahun SMAN 8 (Smandel) yang terletak di Kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan telah mengukir prestasi gemilang serta menghasilkan para alumni yang berkiprah dalam berbagai bidang di Tanah Air dan mancanegara, dirayakan dengan meriah dalam acara yang diberi tajuk “Kenang 8: Ingatanku Selalu di Delapan” di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (20/8/2023).
Minggu pagi hingga petang, sekitar empat ribuan alumni dari angkatan pertama tahun 1960-an hingga tahun 2000-an tumpah ruah di Ecovention yang luas dan megah. Tak lupa para guru dan juga karyawan diundang untuk mengikuti seremoni dan hiburan seni tradisional dan modern.
Baca juga: SMAN 8 Jakarta Selenggarakan TeSIS ke-23 di Purbalingga Jawa Tengah Selama 4 Hari
Setiap angkatan diberikan booth untuk tempat berkumpul, sedangkan di lantai 2 beragam kuliner dari UMKM berbagai angkatan siap melayani para alumni.
Komunitas sepeda Smandel atau Sadel mengawali acara Kenang 8 itu dengan gowes dari Smandel di Bukit Duri menuju Ecovention. Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah juga alumni Smandel’83 baru memasuki masa pensiun, melepas setiap kelompok Sadel yang akan menuju Ecovention.
Ketua IAS, Sigit Winarto dalam sambutannya mengatakan, acara Kenang 8 untuk memperingati 65 tahun Smandel dan merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Alumni SMA 8 Jakarta (IAS) sudah menjadi tradisi alumni Smandel untuk mengadakan kegiatan Reuni Akbar 5 tahunan.
“Ini untuk memperkuat dan selalu menyambung tali silaturahmi seluruh angkatan, dari angkatan pertama hingga angkatan 2022,” katanya.
Sigit menjelaskan, rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak awal tahun 2023, dengan berbagai kegiatan dari seluruh komunitas yang tergabung dalam IAS, seperti pendakian gunung, memory camp, bazaar UMKM dan donor darah, turnamen sepak bola, talk show kesehatan, fun bike dan berbagai kegiatan lainnya.
“Acara puncak Reuni Akbar 65 tahun Smandel berlangsung ramai, semarak dan meriah. Diikuti oleh hampir 40 angkatan sebagai peserta, sekitar 4.000 peserta yang semangat dan riang gembira mengikuti seluruh jalannya acara,” kata Sigit, alumni Smandel 87 ini.
Sementara Ketua Panitia Reuni Akbar 65 Tahun Smandel, Satrio Witjaksono mengatakan, kegiatan ini juga dilengkapi oleh sekitar 38 booth UMKM alumni yang menjual berbagai jenis barang dan kuliner.Kegiatan kali ini juga melibatkan murid2 SMA 8 sebagai penampil dengan tarian, band serta vocal grup yang menawan. Penampil dari lintas angkatan juga memeriahkan acara ini.
“Terima kasih atas doa, dukungan dan kehadiran semua, kakak-kakak, teman-temen, dan adik semua.Terima kasih juga kepada Sponsor yang telah mendukung suksesnya acara ini seperti Bank Mandiri,Wardah, PT PLN, dan sebagainya,” ujar Satrio.
Selain itu, alumni Smandel’82, Abdul Azis bersama anggota MPA Smandel tampil bersama dan menginformasikan bahwa telah dibentuk SC dan OC untuk menyiapkan pemilihan Ketua IAS pada Oktober mendatang. MPA berharap sukses kepemimpinan di IAS berlangsung demokratis dan muncul calon-calon yang kapabel memimpin alumni Smandel.
Baca juga: 25 SMA Terbaik Yogyakarta Berdasarkan Nilai UTBK 2022, SMAN 8 Yogyakarta Peringkat 1
Seperti diketahui, SMA Negeri 8 Jakarta dibuka/didirikan pada 1 Agustus 1958 di Taman Slamet Rijadi Jakarta Timur dengan nama SMA Negeri VIII/ABC dengan Sp. Menteri P.D.K. tanggal 21 Agustus 1958 No. 26/SK/B.111.
Pada Januari 1959 dlakukan pemindahan tempat atau gedung sekolah di SMP Negeri III Jakarta, Jalan Manggarai Utara IV/6 Jatinegara. Dan pada tanggal 30 Maret 1971 SMA Negeri 8 Jakarta berdiri di Jalan Taman Bukit Duri, Tebet dan diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin.
Seni Tradisional dan Modern
Acara hiburan “Kenang 8: Ingatanku selalu di Delapan” dibuka dengan tarian Gatot Kaca yang dibawakan secara tunggal oleh Djoko Histi Maryono,lulusan 1982. Kisah Satria Muda putra Bima penegak Pandawa dari Kerajaan Pringgodani itu dibawakan dengan sangat apik. Meski sudah berumur 60 tahun lebih, Djoko yang memang seorang penari ini terlihat masih sangat gagah bak satria.
Penampilan seni tradisi daerah berikutnya dibawakan kelompok tari trasional Smandel, “Tari Greger Jawa” yang merupakan tarian khas Betawii yang diambil dari dua suku kata “Greget” yang berarti keinginan kuat yang mendalam dan “Jawara” yang diartikan pejuang atau pemenang.
Masih Kelompok Seni Trasional Smandel, seorang siswa membawakan tarian tunggal berjudul “Si Kembang Jali” dengan apik dan energik, diiringi music khas bernuansa Betawi.
Kemudian Angkatan 1982 kembali unjuk gigi dengan penampilan tarian “Maumere” yang berasal dari daerah Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diiringi lagu daerah dengan judul Gemu Fa Mire.
Enam penari wanita dengan pakaian khas daerah Maumere secara spontan membuat hampir seluruh hadirin berdiri ikut menari dan menyanyikan lagu pengiring Maumere.
Baca juga: Duet Angelina Sianturi/Alvaro Raipura Hadi dari SMAN 8 Jakarta Rebut Piala Kemenpora
Ada vocal group Angkatan 1979 yang menyanyikan lagu Farid Hardja, “Ini Rindu” dengan riang dan mengudang hadirin ikut ikut bernyany bersama. Juga diikuti penampilan vocal group Angkatan 1981 yang tak kalah apiknya membawakan lagu “Cerita Cinta” yang dibawakan Kahitna dan ngehits di tahun 1980-an.
Generasi muda Smandel yang yang aktif di Seksi Kesenian dan pada 20 Juni 2023 lalu menggelar Collaboreight berupa drama musical “Kalesang Larat” di Gedung Kesenian Jakarta, membawa cerita dari Maluku tersebut ke atas panggung reuni Akbar dengan modifikasi dan meringkas ceritanya.
Mayoritas alumni yang datang di Ecovention ini didominasi oleh angkatan 80an dan 90-an, meski angkatan 60-an dan 70-an serta angkatan yang lebih muda yakni angkatan 2000-juga lumayan yang hadir.