News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Cerita Bayi Tertukar di Bogor, Dian dan Hartono Tiga Tahun Berjuang Memiliki Anak

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Mauliah dan Dian bersama dua buah hati mereka yang tertukar di Mapolres Bogor, Jumat, 25 Agustus 2023.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ada cerita baru di balik kisah bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor yang kini menemui titik terang dengan telah keluarnya hasil tes DNA silang oleh Puslabfor Polri di Sentul Bogor.

Bayi yang selama ini dirawat Siti Mauliah, ibu rumah tangga warga Ciseeng, Bogor, ternyata merupakan hasil progam hamil pasangan Dian dan Hartono.

Dian dan Hartono sudah sejak lama menunggu kelahiran bayi tersebut lantara setelah mereka menikah tidak langsung bisa hamil.

Usaha keras pasangan ini baru berhasil di pernikahan tahun ketiga dan kemudian menjalani persalinan di RS Sentosa Bogor dan belakangan bayinya tertukar degan bayi yang dilahirkan Siti Mauliah di rumah sakit yang sama.

"Kurang lebih mau 3 tahun," kata Kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang.

Binsar bercerita, satu tahun pernikahan kliennya langsung berusaha keras demi bisa memiliki anak. "Sejak menikah butuh effort lebih untuk punya anak," kata Binsar saat ditelepon TribunnewsBogor.com pada Senin (28/8/2023).

Usaha Dian dan Hartono memiliki buah hati dijalani selama satu tahun lamanya. "Kurang lebih satu tahun setengah effort," jelasnya.

Dian dan Hartono melakukan program hamil dan konsultasi ke sejumlah klinik dan dokter.

"Kurang lebih 1 tahun setengah effort sampai datang ke klinik kesehatan dan dokter untuk bisa memiliki keturunan anak," katanya.

Sampai akhirnya Dian kemudian dinyatakan hamil anak pertama. Ia lantas melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.

Baca juga: Siti Tahu Bayinya Tertukar dari Ciri-ciri Rambut: Saat Dilahirkan Tipis dan Pirang, Mendadak Hitam

Dian berkukuh, bayi yang ia lahirkan mengenakan gelang penanda atas nama dirinya. Karena itulah Dian sangat yakin bayi yang sudah ia upayakan bersama suaminya ini tidak tertukar dengan Siti.

Namun sebaliknya, Siti Muliah sejak awal justru merasa bayinya tertukar pasca persalinan di RS Sentosa Bogor.

Karena sangat diinginkan sejak awal memiliki anak, Dian dan Hartono sangat amat menyayangi anaknya tersebut. "Apalagi anak pertama ini amat sangat dinantikan saat hamil itu.," kata Binsar.

Namun kenyataan justru berkata lain. Berdasar hasil tes DNA dari Puslabfor Polri menyatakan bahwa bayi Dian tertukar dengan anak keempat dari pasangan Siti Mauliah dan Muhammad Tabrani.

Pengumuman hasil tes DNA silang oleh Polres Bogor di Cibinong yang dihadiri kedua orangtua bayi, Siti Mauliah dan Dian, Jumat (25/8/2023). (Kompas/Afdhalul Ikhsan)

Dian teramat syok, begitu pula dengan suaminya, Hartono. Dian bahkan dua kali ambruk di Mapolres Bogor setelah mendengar hasil tes DNA bayi tertukar.

Suaminya bahkan lunglai di tengah gegap gempita taburan senyum bahagia dari pihak Siti Mauliah yang sudah teramat keras mencari keberadaan anak kandungnya.

"Kalau kedekatan pasti deket banget," kata Binsar Aritonang.

Sama-sama Lahir Caesar

Dian dan Siti Mauliah sama-sama melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022. Keduanya pun melahirkan bayi berkelamin sama, yakni laki-laki secara caesar.

Yang membedakan adalah, Siti Mauliah melahirkan anak keempatnya. Sedangkan Dian melahirkan anak pertama, buah hati yang sudah diupayakan lewat program hamil selama satu tahun lebih.

Binsar Aritonang bercerita saat melahirkan kliennya sempat dibawa ke ruang perawatan.

"Sehabis proses bersalin agak lama ibu D dipindah ke ruang rawat, kurang lebih 2-3 jam, baru tuh dibawa (bayinya)," kata Binsar saat ditelepon TribunnewsBogor.com Senin (28/8/2023).

Dian dan Hartono meyakini bayi yang pertama kali dipertemukan dengannya saat itu adalah yang sampai saat ini mereka rawat.

"Yang dilihat pertama saat diadzankan ya itu (bayinya) yang diadzankan," katanya.

Memang, saat istrinya menjalani persalinan, Hartono agak terlambat tiba di RS Sentosa. Hartono saat itu baru pulang dari mudik ke kampung halaman lantarang orangtua Hartono meninggal dunia.

"Beberapa hari sebelum melahirkan, orang tua suami D meninggal, orang tua laki-laki. Jadi harus kembali ke rumah orang tua di daerah suami, di Jawa," kata Binsar.

"Saat melahirkan, suaminya langsung balik lagi ke Bogor," kata Binsar Aritonang.

Walau begitu, Hartono meyakini tetap fokus melihat wajah anaknya saat diadzankan. "Fokus sih fokus, yang mengadzankan langsung suaminya kan, setelah itu baru dibawa ke ruang perawatan," katanya.

Pasien di RS Sentosa Langsung Turun

Manajemen Rumah Sakit Sentosa, Bogor, mengeluhkan penurunan kunjungan pasien pasca ramainya kasus bayi tertukar di rumah sakit tersebut setahun lalu dan belakangan ramai jadi perbincangan publik.

"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako, juru bicara Rumah Sakit Sentosa kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).

Gregg mengatakan, pasca kejadian ini pihaknya telah menjatuhkan sanksi nonaktif kepada 5 petugas rumah sakit yang diduga terlibat menangani pasien persalinan di RS tersebut yang mengakibatkan 2 bayi tertukar.

Baca juga: Bayi yang Tertukar di Bogor Tidak Langsung Dikembalikan Ibu Kandung, Begini Penjelasan Siti Mauliah

Rumah Sakit Sentosa Bogor, tempat Siti Mauliah dan Dian melahirkan bayi mereka setahun lalu dan kemudian tertukar.

Manajemen RS Santosa sudah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Siti Muliah, keluarga pasien asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, yang dirugikan akibat bayinya tertukar dengan bayi pasien lain dari orangtua bernama Dian.

Rumah Sakit Sentosa Bogor, tempat Siti Mauliah dan Dian melahirkan bayi mereka setahun lalu dan kemudian tertukar. (dok. Kompaas)

Gregg berharap segala permasalahan terkait dengan kekeliruan yang dibuat oleh staf rumah sakitnya agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Ini karena pihak manajemen juga memilikirkan keberlangsungan layanan di RS tersebut di mana terdapat 300 karyawan yang menggantungkan hidupnya bekerja di sana.

"Rumah sakit juga memikirkan nasib ratusan karyawannya imbas dari kejadian ini. Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya, menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.

"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan. Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkap Gregg tentang lima staf RS yang kini dinonaktifkan.

Dia mengatakan, insiden dua bayi pasien yang tertukar sama-sekali tidak sengaja terjadi. "Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini terjadi," ujar Gregg Djako.

Terkait kasus bayi tertukar ini Puslabfor Polri di Bogor sudah mengumumkan hasil tes DNA atas ibu kedua orangtua bayi, Siti Mauliah dan Dian, seperti disampaikan oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Polres Bogor, Jumat (25/8/2023).

Hasilnya, bayi keduanya memang tertukar. Terkait kasus bayi tertukar ini, Siti Mauliah sudah membuat laporan ke polisi.

Laporan reporter Sanjaya Ardhi | Sumber: Tribunnews Bogor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini