TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak yang tewas di Cinere, Depok, Grace Arijani Harahapan (65) dan David Ariyanto Wibowo (38) kemungkinan bukan korban pembunuhan.
Hal itu dikatakan oleh Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala.
Diketahui temuan dua jasad yang merupakan ibu dan anak di Cinere menggemparkan warga, Kamis (7/9/2023).
Dua jenazah itu ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka atau tengkorak.
Sejumlah hal menjadi alasan, termasuk kondisi pintu akses masuk serta jendela yang tak terjadi kerusakan.
"Dengan kata lain, itu semuanya menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan di luar kedua orang itu," kata Adrianus Meliala.
Pihaknya menduga, korban meninggal lantaran sakit.
"Jadi, entah anak atau ibunya (di Depok) tidak bisa menolong. Misalnya ibu kena sakit, lalu tergelosor di kamar mandi, lalu anak tidak bisa membantu karena suatu alasan," ujar Adrianus.
Fakta Terbaru Ibu dan Anak Tewas Tinggal Kerangka di Cinere, Kriminolog Duga Bukan Korban Pembunuhan
Analisa Kriminolog Soal Kasus Ibu dan Anak Tewas di Cinere Tinggal Kerangka, Bukan Korban Pembunuhan
Baca juga: Ini Cara Polisi Ungkap Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Krimonolog Duga Bukan Korban Pembunuhan
"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.
Sehingga, lanjutnya, anak dan ibu tersebut diduga tidak tewas secara bersamaan, mengutip TribunJakarta.com.
Faktor Ekonomi
Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto dikenal warga sekitar sebagai sosok yang tertutup.
Adrianus menduga ada faktor ekonomi yang mendasari ibu dan anak tersebut menutup diri dari dunia luar.
Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.
“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus.
“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.
Kesamaan Kasus Tewasnya Ibu-Anak di Cinere dengan Temuan Jasad di Kalideres
Terdapat 3 kesamaan antara kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok dengan kasus temuan jasad di Kalideres tahun lalu.
Sama halnya dengan kasus di Cinere, temuan jasad keluarga di Kalideres pada Kamis (10/11/2022), korban merupakan satu keluarga.
Bahkan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi yang menangani kasus ini, menyebutkan soal kemiripan dua kasus tersebut.
Baca juga: Sederet Kejanggalan Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Cinere, Mirip Kematian 1 Keluarga di Kalideres?
"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (8/9/2023).
Karena itu, jajaran kepolisian pun melakukan teknik penanganan yang sama dalam mengungkap penyebab kematian ibu dan anak di Depok dengan yang pernah mereka tangani di Kalideres, mengutip TribunJakarta.com.
Lantas berikut 3 kesamaan dua kasus tersebut, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
- Korban Masih Satu Keluarga, Ada Ibu-Anak
Ibu dan anak yang ditemukan tewas itu yakni Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto.
Sama halnya dengan kasus temuan mayat di Cinere, kasus temuan mayat di Kalideres juga masih satu keluarga inti.
Temuan di Kalideres, ada jasad yang merupakan ibu dan anak, yakni Margaretha Gunawan (68) serta Dian (40).
Sementara korban lainnya yakni Rudyanto Gunawan (71) yang merupakan suami Margaretha ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Dan ada juga jasad ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.
Waktu kematian para korban di dua kasus tersebut pun juga sama-sama tak diketahui oleh warga sekitar.
- Korban Sama-sama Tertutup
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto mengatakan, berdasarkan keterangan warga, kedua korban yang memang hanya berdua tinggal di rumah itu sudah sebulan terakhir tak keluar rumah.
"Saat saksi (petugas keamanan dan Ketua RT) mencoba masuk ke dalam pagar lalu membuka garasi rumah dan mencium bau tidak sedap dari ruang kamar mandi, mereka langsung menghubungi Polsek," kata Hadi saat dikonfirmasi.
Bahkan Hadi mengatakan korban dikenal tertutup.
"Menurut keterangan warga di sekitar rumah, korban hanya tinggal berdua saja yakni ibu dan anak dan tidak pernah sosialisasi," kata Hadi.
Sama halnya dengan korban di Kalideres, korban yang masih satu keluarga tersebut dikenal tertutup.
Tidak hanya dengan lingkungan sekitar, empat orang di dalam rumah itu diketahui juga sudah lama tidak berkomunikasi dengan keluarga masing-masing.
Adik kandung salah satu korban yang datang ke Mapolsek Kalideres, lanjut Syafri, mengatakan, terakhir berkomunikasi sekitar lima tahun lalu.
"Mereka (saudara korban) menyampaikan bahwa keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti," ujar Syafri, mengutip Kompas.com.
- Tempat Tinggal Korban di Kawasan Elite
Kesamaan lainnya yakni para korban ini tinggal di kawasan pemukiman elite.
Korban ibu dan anak di Cinere Depok, yakni Grace dan David tinggal di Perumahan Bukit Cinere Indah, mengutip TribunJakarta.com.
Walaupun memang saat jasadnya ditemukan, kondisi rumah tersebut tampak memprihatinkan, rumput liar telah menjulang hingga sebagian genteng yang nyaris ambruk.
Sementara itu rumah yang ditinggali satu keluarga di Kalideres berada di kawasan elite lainnya yakni di Perumahan Citra Garden Extension Kalideres, Jakarta Barat.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Rr Dewi Kartika H) (Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)