TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi), Marsekal Madya TNI (Purn) FH. Bambang Sulistyo, S.Sos, telah mengungkapkan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya wayang sebagai jembatan bagi pembangunan kemanusiaan.
Memanusiakan Manusia Adalah Konsep Utama
Dalam acara peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V & Living ICH Forum Ke-III yang diadakan di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur, Bambang Sulistyo menjelaskan bahwa kata kunci 'Memanusiakan Manusia' (Humanity) adalah konsep utama dalam membangun peradaban dunia.
Menurut Bambang Sulistyo, budaya wayang memiliki relevansi yang strategis terhadap nilai kemanusiaan. Ini penting dalam pembelajaran sejarah berbasis nilai dan memberikan pijakan ideal bagi masyarakat untuk merespons perubahan budaya dunia yang semakin masif. Dia juga menekankan perlunya mengoptimalkan peran seluruh sumber daya dan kekuatan pewayangan di Indonesia.
"Peran budaya wayang dalam pembangunan kemanusiaan juga merupakan bagian dari upaya membangun "soft power" Indonesia di bidang budaya wayang, sebagaimana diakui oleh UNESCO yang menyebut wayang Indonesia sebagai "Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity" pada tanggal 7 November 2003 di kantor Pusat UNESCO Paris, Perancis," ungkap Bambang Sulistyo saat jumpa pers acara peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) Ke-V & Living ICH Forum Ke-III, di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur, Senin (6/11/2023).
Peringatan Hari Wayang Nasional 2023
Peringatan Hari Wayang Nasional tahun 2023 ini juga menjadi momentum penyelenggaraan "Living Intangible Cultural Heritage Forum For Wayang Puppet Theater in Indonesia (Living ICH Forum) Ke-III."
Acara ini pertama kali digelar di Indonesia pada tahun 2021 bersamaan dengan peluncuran "Rumah Wayang Dunia."
Tema besar program Living ICH Forum Ke-3 ini adalah "Actuating the Living Intangible Cultural Heritage Values of Wayang Indonesia as a Bridge Building of Humanity."
Bambang Sulistyo menekankan pentingnya meningkatkan kualitas program Living ICH Forum melalui kerjasama antara lembaga pemerintah, Senawangi, lembaga swasta, dan para pemangku kepentingan dunia pewayangan di Indonesia.
Peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V dan Living ICH Forum Ke-III Tahun 2023 akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari Selasa hingga Kamis, tanggal 7 hingga 9 November 2023.
Acara akan dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk seniman, budayawan, penggiat wayang, tokoh masyarakat, pejabat, birokrat, wakil rakyat, dan masyarakat.
Melibatkan Peserta Dari Berbagai Negara
Acara ini akan mencakup berbagai kegiatan, seperti seminar, talkshow, pergelaran wayang, seni pertunjukan, pameran, dan bazar.
Selain itu, acara juga akan melibatkan peserta dari berbagai negara dalam diskusi, atraksi, dan ekskursi. Berbagai atraksi pergelaran wayang dari negara-negara seperti Myanmar, Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Cambodia akan menjadi bagian dari acara tersebut.
Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai rumah wayang dunia, Nurrachman Oerip, Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Ketua Panitia Living ICH Forum 2023, mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk menjadi tuan rumah Festival Wayang Dunia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pakar Senawangi, Dr. Sri Teddy Rusdy, SH., M.Hum menekankan pentingnya nilai kebenaran dalam pergelaran wayang.
Nilai Kebenaran Tetap Harus Dijaga
Meskipun tuntutan kekinian mendorong dekonstruksi dalang untuk lebih memudahkan pemahaman penonton, nilai-nilai kebenaran tetap harus dijaga. Dalam bahasa Jawa, ada ungkapan yang mengingatkan bahwa lebih baik tetap ingat daripada lupa sama sekali.
Acara peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V dan Living ICH Forum Ke-III Tahun 2023 ini akan menjadi wadah bagi para penggiat wayang, seniman, budayawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersatu dalam memajukan budaya wayang Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang acara dan kegiatan yang diselenggarakan selama peringatan Hari Wayang Nasional dan Living ICH Forum, dapat diakses melalui situs web resmi Senawangi atau menghubungi panitia penyelenggara.