TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 12 siswa yang duduk di bangku kelas 10 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Jakarta menjadi korban perundungan atau bullying oleh seniornya sendiri.
Salah satu siswa berinisial AF (16) mengaku disiksa oleh belasan seniornya yang duduk di bangku kelas 11 dan 12 di rumah salah satu pelaku di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (1/12/2023) sore sekiranya pukul 16.00 WIB.
Kuasa hukum korban, William Albert Zai, di Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan, mulanya AF dihubungi via WhatsApp (WA) oleh pelaku untuk datang ke rumahnya.
"Jadi waktu itu sistemnya itu di WA dulu, 'eh kamu datang ke rumah saya'." kata Willian, di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Setibanya di rumah pelaku, rupanya beberapa korban lainnya sudah lebih dulu dianiaya di sebuah ruangan.
Sedangkan AF diminta menunggu di ruangan lain.
Baca juga: Viral Santri di Jambi Jadi Korban Bullying Senior, Orang Tua Sempat Lapor Polisi, Kini Pilih Damai
"Jadi si anak itu dipanggil, datang ke rumah salah satu pelaku, kemudian begitu dia datang sudah ada yang disiksa, dikeroyok gitu. Nah dia nunggu di ruangan lain."
"Begitu selesai, dia dipanggil. Jadi bergiliran, ada beberapa orang," ungkap Fahrizal Husin Nasution yang juga kuasa hukum AF.
William menyebut kasus ini sudah terjadi secara berulang kali.
Hal ini dibuktikan dari percakapan antara pelaku dan korban melalui pesan WA.
"Jadi kalau dari informasi dan chatting yang kami pelajari, bahwa peristiwa ini bukan hanya sekali terjadi, berkali-kali," lanjut William.
Para Korban Juga Dimintai Uang Pelaku
Tak hanya dianiaya saja, namun para korban rupanya juga kerap dimintai uang para seniornya yang duduk di bangku kelas 11 dan 12 itu.
Hal ini dibuktikan dengan bukti percakaan antara korban dan pelaku melalui pesan singkat di WA.
"Ada juga chatting yang kami terima, mereka minta Gopay, minta Ovo, minta segala macam. Itu ada buktinya," kata kuasa hukum AF, William Albert Zai, Sabtu (9/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Tak tanggung-tanggung, para pelaku meminta uang ke korbannya sebesar Rp 100 ribu.
Rupanya, sebagian uang yang didapatkan disetorkan kepada para alumni SMA tersebut.
"Bahkan mereka masih menyuplai alumni-alumni yang geng ini. Suplai dana,"
"Iya sebagian (uang buat alumni), karena mereka butuh support gitu juga kan. Jadi nanti penyidik lah yang penyidikan selesai pemeriksaan," ungkap William.
Ibu korban, K, telah melaporkan peristiwa bullying yang dialami anaknya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Adapun laporan ibu korban teregister dengan nomor LP/B/3647/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Desember 2023.
"Terlapornya saudara D dan kawan-kawan. yang diduga sebagai pelakunya itu berjumlah 15 orang," kata kuasa hukum korban, William Albert Zai.
Pihaknya berharap, kasus ini segera ditangani oleh pihak kepolisian.
Mengingat aksi bullying ini bukanlah perkara sepele lantaran disebut-sebut penganiayaan ini dilakukan secara terorganisir.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta dengan judul BREAKING NEWS 12 Siswa SMAN 26 Jakarta Dibully Kakak Kelas, Korban Disiksa Bergantian dan 12 Siswa SMAN 26 Jakarta Korban Bullying Sering Dimintai Uang, Ternyata Disetor ke Alumni
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)