"Untuk sampel yang diambil berupa satu tiang pagar, satu sloof tembok bawah, satu sloof tembok atas, potongan dinding pagar batako, potongan dinding pagar bata merah," tandasnya.
Detik-detik Ibu Selamatkan Anak
Dua korban tewas merupakan pasangan suami istri (pasutri) lansia bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio Cin Nio (72) yang tinggal di sana.
Baca juga: 3 Orang Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Jakarta Selatan, Karyawan hingga Warga Diperiksa
Sementara satu korban lain merupakan anak dari pasutri tersebut yakni Ami Kusuma Dewi (35).
Saat kejadian, Ami Kusuma Dewi mengajak anaknnya yang bernama Muhammad Fabian (10) untuk mengunjungi kakek dan nenek.
Sehari-hari Sumedi dan Thio Cin Nio berjualan gado-gado tepat di balik tembok SPBU.
Kakak Ami Kusuma Dewi, Amri (40) mengatakan Fabian menjadi satu-satunya korban yang selamat dari peristiwa robohnya tembok.
Ketiga korban tewas di lokasi kejadian dan Fabian ditemukan masih hidup saat proses evakuasi.
"Posisi ponakan saya itu persis ada di belakang ibunya sendiri. Jadi posisinya itu Alhamdulillah persis reruntuhan tembok ini jatuh itu ada aqua galon di dekat tembok. Jadi dia nggak sampai jadi korban," paparnya, Senin (22/1/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Suami Istri yang Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet Selama Ini Tinggal di Bawah Tenda
Amri mengaku mendengar suara jeritan Fabian saat melakukan evakuasi.
Selain itu, Fabian masih bisa berteriak meski kondisinya sudah lemas tertimbun tembok.
"Saya dengar teriakan ponakan saya yang selamat pas evakuasi, 'aduh sakit, aduh sakit, tolong-tolong'. Karena saya dengar teriakan anak kecil dan kondisinya di atas terpal, terpal itu saya sobek duluan. Saya usahakan oksigen masuk dulu," bebernya.
Nyawa Fabian dapat selamat lantaran ibunya melindungi badan bocah 10 tahun tersebut.
"Agak lumayan (tertimbun), hampir satu blok tembok. Cuma dia masih ada keganjelnya sedikit. Terganjal reruntuhan awal," tambahnya.
Fabian kemudian dievakuasi ke RSUD Tebet untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Tembok SPBU Roboh dan Tewaskan 3 Orang, Keluarga Sebut Pihak SPBU Tak Dengar Keluhan Warga