Para korban mengaku sudah merencanakan untuk kabur dari rumah majikannya sejak lama.
Namun, baru pada Senin pagi mereka mendapat kesempatan untuk melarikan diri.
"Kata dia 'kalau misalnya saya salah pas disuruh mencet air panas, enggak tahunya air dingin saya dihukum' itu katanya. Saya memang melihat di pinggang ada bekas (luka bakar) setrika," ujar Vina.
Tidak hanya penganiayaan, selama bekerja kelima korban yang dipaksa bekerja hingga larut malam tidak mendapatkan upah sebesar Rp 1,8 juta yang dijanjikan dan telat diberi makan.
Kini para korban sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan agar mereka dapat mendapatkan perlindungan, serta agar kasus dugaan penganiayaan dilakukan dapat diusut.
"Sekira jam 04.00 WIB ketiga korban langsung saya bawa ke Polres Metro Jakarta Timur. Mereka menangis saat saya bawa ke Polres, tapi Alhamdulillah mereka selamat," kata Vina.
Penulis: Bima Putra
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tubuh Disetrika dan Tak Digaji, 5 Pembantu di Jakarta Timur Kabur dari Rumah Majikan